Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatah Makan untuk Pengungsi Syiah Diganti Uang

Kompas.com - 15/04/2014, 20:05 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengatakan, ratusan pengungsi Syiah di Rumah Susun Jemundo, Sidoarjo meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengubah jatah makan mereka setiap hari menjadi uang tunai. Hal itu agar pengungsi bisa masak makanan sesuai selera mereka.

"Mereka sendiri yang meminta, agar dirupakan uang tunai, mungkin mereka bosan dengan menu yang kami berikan selama ini, jadi mereka ingin memasak dengan menu yang cocok bagi mereka sendiri," kata Soekarwo, Selasa (15/4/2014).

Berdasarkan perhitungan, setiap pengungsi memperoleh Rp 720.000 per bulan. Jumlah itu dikucurkan untuk 200 pengungsi. Jadi setiap bulan, dana yang dikucurkan untuk pengungsi Syiah di Jemundo sekitar Rp 166 juta.

"Jatah makan berupa uang tunai ini, lanjutnya, terus akan diberikan sampai mereka bisa mandiri atau kembali ke desa masing masing sesuai rencana semula," jelasnya.

Soekarwo membantah tudingan dari sebuah lembaga yang menyebut Pemprov Jawa Timur telah menelantarkan para pengungsi Syiah.

"Tudingan itu tidak beralasan, karena kami setiap bulannya tetap memberi jatah makan mereka," tegas Soekarwo.

Pihaknya bersama pihak terkait seperti Kementerian Agama, Pemkab Sampang dan kalangan tokoh agama di Sampang juga berupaya mencari solusi permasalahan bagi warga Syiah agar secepatnya mereka bisa kembali ke kampung halaman, karena tidak mungkin mereka selamanya di pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com