Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BOS Tak Sampai, SMA Negeri 1 Terpaksa Berutang demi Gelar UN

Kompas.com - 14/04/2014, 11:45 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Untuk menyelenggarakan Ujian Nasional 2014, Kepala Sekolah SMAN 1 Nusa, Husin Manu, mengaku bahwa sekolah yang berlokasi di Nunukan Selatan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, itu terpaksa berutang kepada pihak ketiga. Husin mengatakan, pihak sekolah terpaksa berutang karena dana bantuan operasional sekolah (BOS) belum juga cair.

“Seluruh SMA di Kabupaten Nunukan Dana BOSDA-nya belum cair. Kebetulan mereka juga menelepon ke saya menanyakan ke saya. Kemarin, kata pak Hasmuni (Sekretaris Diknas Nunukan), sudah mau keluar pada saat pertemuan saya dengan bupati, tetapi saat dicek di bank oleh SMA 2 tidak ada. Untuk SMA Nusa itu sekitar 400 juta rupiah untuk dana BOSDA kabupaten maupun provinsi. Pada saat ujian akhir sekolah kita juga belum dapat sampai ujian nasional,” ujarnya usai memeriksa pelaksanaan ujian nasional di SMAN 1 Nusa, Senin (14/4/2014).

Husin Manu mengaku terpaksa berutang kepada salah satu staf sekolah SMAN 1 Nusa untuk menggelar ujian nasional yang diikuti 170 siswa SMAN 1 Nusa.

“Kami (usahakan) bagaimana caranya untuk mendapatkan (dana) itu kan. Kebetulan ada staf yang bisa. Untuk menggelar ujian akhir sekolah sampai ujian akhir nasional itu sekitar 30 sampai 40 juta rupiah. Karena mulai ujian akhir sekolah sampai ujian akhir nasional kita mengharapkan dana BOS tapi belum keluar,” ujar Husin.

Sementara itu, Bupati Nunukan Basri membantah bahwa ada sekolah yang terpaksa berutang untuk menggelar ujian akhir nasional.

“Enggak ada, sudah kok, masa utang. Pak Husin Manu saja yang rewel itu. Administrasinya sudah berjalan. Lancar saja kok,” ujar Bupati Nunukan Basri usai melaksanakan pemeriksaan kesiapan pelaksanaan ujian nasional di SMA N 1 Nusa.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Tomy Harun mengatakan belum turunnya BOSDA dikarenakan adanya pengalihan anggaran dari Provinsi Kalimantan Timur ke Provinsi Kalimantan Utara.

“Sebenarnya dana BOSDA terus terang saja kita ini sudah siap untuk mencairkan kemarin. Tetapi ada surat dari Gubernur Kaltim, yang selama ini kita di Provinsi Kaltim, ternyata beberapa kegiatan yang dibiayai Provinsi Kaltim, kita kerjasama itu dibatalkan. Kita masih punya kesempatan saya lapor ke PLT Gubernur Kaltara kemarin, beliau bilang nanti diskusikan di Provinsi Kaltara kalau bisa kita melapor juga kepada Gubernur Kaltim mudah-mudahan ada solusinya. Kalau tidak ada pun saya rasa kita akan revisi anggaran kitalah. Karena memang cukup besar," ungkap Tomy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com