Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Ulang Digelar di Pondok Paskah

Kompas.com - 14/04/2014, 10:45 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Manado menggelar pemungutan Suara ulang, Senin (14/4/2014). Kedua TPS tersebut adalah TPS 19 dan TPS 20 di Kelurahan Singkil Satu, Kecamatan Singkil.

Di TPS 20 pelaksanaan PSU digelar di halaman gereja GMIM Bukit Zaitun Pancurang yang juga merupakan lokasi pelaksanaan perayaan Paskah. Bilik suara pun diletakkan di pondok Paskah. Tak ayal suasana pencoblosan menjadi diwarnai suasana Paskah.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manado, Marthen Tombeg menjelaskan pemilu ulang ini digelar karena tertukarnya surat suara DPR Provinsi Sulut sewaktu pencoblosan 9 April lalu.

"Jadi ada surat suara untuk DPR Provinsi dari Dapil II Sulut tertukar dengan Dapil I Sulut di sini. Hal itu diketahui setelah penghitungan hasil pencoblosan dimulai," kata Tombeg.

Tombeg berkilah, tertukarnya surat suara itu bukan kesalahan KPU Manado. Dia mengatakan bahwa pencetakan kertas surat suara dilakukan KPU Pusat.

"Waktu mereka distribusikan sudah per dapil, jadi sewaktu dilipat-lipat kan sudah tidak jelas untuk dapil mana," kata Tombeg.

Di TPS 20 itu, ada 407 pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Namun sewaktu pencoblosan yang datang memenuhi undangan hanya 298 pemilih. Mereka yang datang memilih itulah yang diizinkan untuk melakukan pencoblosan ulang.

Tombeg juga menjelaskan, surat suara yang dipakai hari ini diambil dari surat suara cadangan yang disediakan oleh KPU Provinsi Sulut.

Pemilu ulang mendapat perhatian dari berbagai pihak. Tak kurang dari Wakil Wali Kota Manado, Harley Mangindaan dan Kepala Polresta Manado, Kombes Pol Sunarto turun langsung memantau jalannya pencoblosan ulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com