Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Guru di Samarinda Ancam Boikot UN

Kompas.com - 11/04/2014, 14:41 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com – Para guru yang tergabung dalam Forum Guru Sertifikasi (FGS) se-Kota Samarinda, mengancam akan memboikot Ujian Nasional (UN). Ancaman ini terkait janji Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pendidikan terkait tunjangan sertifikasi yang belum dibayarkan.

Ketua FGS Samarinda, Abu Bakar Hasan mengatakan, para guru menuntut tunjangan sertifikasi yang masih kurang satu seperempat bulan pada tahun 2011, dan kurang dua bulan pada tahun 2012 senilai total Rp 24 miliar.

Ya kami memang mengancam akan memboikot UN. Jadi ini janji Pemerintah ini, janji manis di bibir tapi lain di hati. Janji itu mengendap dari tahun 2011 hingga sekarang. Jumlahnya Rp 24 miliar, setiap orang itu tiga juta rupiah, kalau dikali tiga, jumlahnya sembilan juta lebih masing masing orang,” kata Hasan, Jumat (11/4/2014).

Hasan mengungkapkan, FGS sudah berulang kali mendemo pihak Pemkot. Namun Pemkot terus memberi janji, dan mengundur penetapan pengucuran dana sertifikasi tersebut.

“Sudah berkali-kali di demo, hasilnya selalu tak memuaskan. Janji-janji terus. Kami betul-betul tidak diperhatikan ini,” kata Hasan.

Bahkan, lanjut dia, Pemkot berkilah dana insentif itu merupakan dana dari pusat.  “Katanya dana dari pemerintah pusat, jadi kami disuruh menunggu lagi sampai akhir tahun 2014, ya tunggu pencairan,” sebutnya.

FGS lalu melakukan pengecekkan. Hasilnya, diperoleh informasi bahwa Disdik Samarinda belum memasukkan data permohonan pencairan tunjangan sertifikasi.

“Kami sudah kroscek ke Pusat, dan Pusat menjawab Pemkot Samarinda melalui Disdik belum mengirim carry over tunjangan sertifikasi tersebut. Padahal pada demo-demo sebelumnya, mereka berjanji tahun 2013 semua persoalan sudah tuntas,” kata Hasan.

Hasan mengaku akan terus menuntut pencairan hak mereka. Jika ancaman boikot UN juga tidak mempan, mereka akan mogok kerja massal pascaUN selesai. “Kami tidak akan berhenti, selesai UN kami mogok massal,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com