Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Balik Perawan, Pasien Harus Difoto Telanjang

Kompas.com - 08/04/2014, 07:44 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Bima Agung Santoso (38), dukun cabul yang mengaku spesialis dalam mengembalikan keperawanan, mengungkapkan empat ritual yang harus dijalankan oleh para pasiennya.

Ritual pertama yang dilakukan adalah mengambil gambar para pasiennya yang dalam kondisi telanjang.

Kepala Polres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan mengungkapkan, ihwal ritual pertama itu dibuktikan dari barang bukti yang disita dari tangan pelaku.

Ada satu unit ponsel, empat buah micro SD, dan delapan buah kartu SIM HP. Semua gambar telanjang pasiennya tersebut disimpan di dalam kartu memori ponsel dan Blackberry pelaku.

"Alasan dia foto telanjang itu untuk membuka aura," kata Kepala Polres, dalam gelar perkara di Mapolres Semarang, Senin (7/4/2014)  kemarin.

Alih-alih membuka aura, justru ritual pertama itu menjadi pintu masuk pelaku melancarkan aksi amoral berikutnya kepada para korban yang rata-rata masih berusia belia.

"Untuk memuaskan nafsu bejat pelaku ini, dia mengabadikan semua (korban), setelah disetubuhi, lalu dia melihat lagi foto-foto itu," kata Augustinus.

Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, para korban sebut saja RN (13) bersama empat pelajar lainnya EL (14), PR (14), NY (14), dan RW (16) bahkan rata- rata disetubuhi lebih dari satu kali oleh pelaku.

Kepala Polres mengungkapkan, sejak awal pelaku selalu meyakinkan para korban bahwa untuk mengembalikan keperawanannya, mereka harus menjalani ritual lebih dari satu kali. "Ada yang dua kali, tiga kali," kata Augustinus.

Tersangka mengaku melakukan tindakan asusila ini atas inisiatifnya sendiri. Bima memilih sasaran anak di bawah umur karena mudah dikelabui. “Saya tidak mengambil uang jasa sepeser pun dari para korban,” kata Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com