Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Tahanan di Rutan Manado Terancam "Golput"

Kompas.com - 07/04/2014, 18:04 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com - Dua hari menjelang pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, potensi gangguan keamanan terendus di Rumah Tahanan (Rutan) Malendeng, Manado, Sulawesi Utara. Pasalnya ratusan tahanan yang merupakan wajib pilih tidak tertera dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ada di Rutan.

"Kami khawatir mereka akan protes ketika nama mereka tidak dipanggil. Ini rawan, bisa saja terjadi konflik, karena warga binaan di sini merupakan tahanan dan napi," ujar Kepala Rutan Malendeng, Julius Paath, Senin (7/4/2014).

Menurut dia, masalah ini sudah dikonsultasikan pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manado, tetapi hingga hari ini KPU belum memberikan solusinya.

"Staf kami baru saja pulang lagi dari KPU, dan mereka berjanji untuk berkonsultasi dulu dengan Bawaslu," jelas Paath.

Sebelumnya, ada 445 pemilih yang terdaftar di DPT, dan sebagian besar dari itu merupakan tahanan dan napi, lainnya merupakan warga yang ada di sekitar Rutan. Namun, dari 445 pemilih tersebut, ada 147 orang yang sudah tidak berada lagi di Rutan.

"Mereka sudah keluar karena sudah bebas, dipindah ke Rutan atau lapas lain. Yang menjadi masalah, hampir setiap hari ada tahanan yang masuk di sini," kata Paath.

Hingga Minggu (6/4), tahanan di Rutan Malendeng yang memiliki hak pilih sebanyak 402 orang, 39 orang di antaranya merupakan petugas Rutan dan keluarganya.

Kekhawatiran Paath beralasan, sebab beberapa tahanan dan napi yang diwawancarai Kompas.com, mengharapkan mereka bisa memilih.

"Saya harus memilih, kan itu hak politik saya. Saya sudah punya pilihan dan harus disalurkan," tegas Imam, salah satu napi di Rutan Malendeng.

Senada dengan itu, Jefri juga berharap hak politiknya dihargai. Menurutnya, dia awalnya terdaftar di Kecamatan Sario sebelum dia terjerat masalah hukum.

Sementara itu, Komisioner KPU Manado Divisi Data, Derby Taroreh mengatakan bahwa pihaknya sedang mencarikan solusi mengenai permasalahan tersebut.

"Salah satu kendalanya adalah banyak di antara penghuni Rutan Malendeng tidak punya KTP," ujar Taroreh saat dikonfirmasi dalam Rapat Koordinator Pemantapan Pelaksanaan Pemilu di Kantor Wali Kota Manado.

Paath dan sejumlah Staf Rutan Manado menyayangkan KPU tidak memberlakukan TPS di Rutan sebagai TPS Khusus.

"TPS di sini disamakan dengan TPS umum, semestinya harus khusus, karena mutasi penghuni yang sangat dinamis. Lagi pula pengamanannya saja harus khusus," ujar Paath.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com