Jelang Pemilu, Polda Aceh "Pamerkan" Senjata Api Hasil Razia

"Seluruh senjata api ini hasil sitaan dari pengguna jalan yang ditemukan petugas saat razia," kata Kepala Polda Aceh Irjen Husein Hamidi, Senin (7/4/2014) di Mapolda Aceh.

Menurut Husein, razia dilakukan untuk mencegah peredaran senjata api di tengah masyarakat, serta demi mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan politik yang marak terjadi menjelang pemilu di Aceh.

"Razia senjata api rutin dilakukan malam hari sejak 3 April hingga Minggu malam tadi, kita sudah meminta maaf, kepada masyarakat khususnya pengguna jalan atas ketidaknyamanannya saat dirazia petugas," kata Hamidi.

Hasil razia tersebut terdiri dari enam pucuk senjata laras pendek, empat pucuk senjata jenis FN, satu pucuk revolver, satu pucuk GLM, 17 air soft gun, dan 503 senjata tajam, seperti pedang, parang, dan pisau, serta ganja kering siap edar.

Meski Polda Aceh telah melakukan razia rutin senjata api malam hari sejak awal Maret lalu, sejumlah aksi kekerasan masih terus terjadi menjelang pemilu.

Terakhir, Senin (31/3/2014) lalu, tiga warga yang menumpangi mobil berstiker caleg dari Partai Aceh tewas diberondong peluru dari orang tak dikenal. Satu orang kritis. Penembakan terjadi saat mobil tersebut melintasi Desa Geulanggang Teungoh, Kota Juang Bireun, Aceh.

Hingga kini polisi belum berhasil mengungkap pelaku dan motif penembakan itu.