Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Labil, Lokomotif KA Malabar Belum Bisa Diangkat

Kompas.com - 06/04/2014, 11:02 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com
- Kepala Humas PT KAI Sugeng Priyono menyatakan, dua gerbong Kereta Api Malabar yang anjlok di Tasikmalaya, Jawa Barat, berhasil diangkat menggunakan dua alat berat crane sampai Sabtu (5/4/2014) sore. Namun, lokomotif yang berada paling bawah jurang belum bisa diangkat akibat tumpuan tanah labil dan masih rawan longsor.

"Kalau dua gerbong sudah berhasil diangkat, sedangkan lokomotif terkendala tumpuan tanah yang labil, rawan longsor. Jadi crane dan bobot lokomotif tak seimbang. Sekarang mulai lagi," ucap Sugeng di lokasi kejadian, Minggu (6/4/2014).

Langkah pengangkatan lokomotif hari ini, kata Sugeng, akan mempersiapkan tumpuan tanah dan bantalan rel. Perbaikan itu untuk tumpuan crane mengangkat lokomotif di jurang. "Sekarang kita siapkan perbaikan rel dan tumpuan bantalan tanah," kata sugeng.

Kecelakaan KA Malabar menewaskan tiga orang. KA itu berangkat Jumat lalu pukul 15.30 dengan membawa 298 penumpang dari Stasiun Bandung dan 13 kru. Saat melintas di lokasi kejadian, intensitas hujan tinggi dan jalur yang dilalui berkelok. Di sisi kiri rel, dari arah Bandung, terdapat jurang sekitar 20 meter. Akibat hujan deras, tanah di lokasi kejadian longsor dengan bentangan sepanjang 25 meter.

Bantalan rel pun ambles sehingga posisi rel dalam keadaan menggantung. Ketika KA melintas, rel tak kuat menahan beban sehingga kereta keluar jalur hingga lokomotif dan dua gerbong eksekutif masuk jurang. Lokomotif saat itu menarik sembilan gerbong yang terdiri dari kelas eksekutif, kereta makan, kelas bisnis, kelas ekonomi, dan kereta barang.

Korban tewas dalam tragedi itu dipastikan tiga orang, yaitu Haris Budi Cahyono, warga Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur; Sri Hartanto, warga Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta; dan Ayu Diah Kusuma Ningrum, warga Kabupaten Malang, Jatim. Hartanto dan Ayu adalah staf PT Kereta Api Indonesia (KAI). Selain itu, 29 orang juga terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com