Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang "Saweran" Melanie Subono Tak Diberi ke Keluarga Satinah

Kompas.com - 04/04/2014, 12:50 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Pembayaran diat untuk membebaskan Satinah dari hukuman pancung dibayarkan langsung oleh Pemerintah RI. Hal ini meninggalkan masalah ketika dana yang dihimpun oleh masyarakat secara langsung tidak bisa disalurkan.

Melanie Subono, salah satu musisi yang menggalang dana untuk Satinah, mengaku sudah memberhentikan donasinya. Uang yang telah terkumpul dalam rekeningnya akan tersimpan di "Kas Rakyat".

"Saya sudah mendengar itu. Dalam rekening pribadi, siapa pun yang transfer ke saya, silakan dan simpan buktinya. Kalau uang mau diambil, silakan diambil, kalau tidak, akan masuk ke 'Kas Rakyat' lagi. Dana tidak untuk keluarga Satinah," kata Melanie Subono, di Semarang, Kamis (3/4/2014) malam.

Melanie telah menerima uang ratusan juta dari masyarakat yang menyumbang secara langsung. Per tanggal 2 April 2014, dana masuk dalam rekeningnya mencapai angka Rp 670 juta.

"Rp 600 juta sudah ditransfer ke Migrant Care. Untuk jumlah sisanya, Rp 70 juta, kami belum cek," ujarnya.

Kas Rakyat
Melanie mengaku, dia dan teman-temannya mempunyai "Kas Rakyat" untuk membantu kepentingan sosial yang lebih luas.

"Kami dengan banyak Slankers atau teman lainnya punya ribuan anak jalanan yang tak bisa sekolah, kami pakai untuk itu," ujarnya.

Demi penggalangan dana sosial, Melanie telah menutup donasi dalam media sosial. Situs web melaniesubono.com sudah "diambil" pemerintah dan ditutup.

"Tapi, kami lagi mau diambil melaniesubono.co., yang .co.id, dan .com sudah diambil pemerintah dan ditutup," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com