Fakta itu diyakininya karena peningkatan jumlah PMKS di Surabaya yang tergolong tinggi. Risma mencontohkan, pada Januari lalu, penderita psikotik yang ditampung di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih sebanyak 1.189 orang. Namun, saat ini sudah meningkat hingga 1.204 orang.
"Ini yang membuat kami terus menambah fasilitas untuk PMKS," kata Risma seusai melepas 52 PMKS ke daerah asalnya di halaman Balaikota Surabaya, Kamis (3/4/2014).
Selain menambah ruang kamar di Liponsos, Pemkot juga terus menambah titik lokasi Griya Wreda. Tambahan dana dari APBD Pemkot Surabaya sebesar Rp 10 miliar telah disiapkan untuk membantu mengurai over kapasitas ini. Dana juga diperlukan untuk membayar tenaga penjaga.
Risma mengaku kewalahan mengurusi PMKS, tetapi dia tetap berupaya maksimal. "Bagaimanapun juga mereka tetap manusia, masa masih makan dari sampah-sampah di pinggir jalan?" kata Risma.
Di Liponsos, para penyandang PMKS dari kalangan psikotik, gelandangan, dan pengemis itu dirawat dengan baik. Selain diberi makanan, mereka juga diberi baju yang layak. "Mereka juga diberi keterampilan untuk bekal hidup, dan hiburan jika mereka sedang bosan atau stres," kata Risma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.