Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas: Tunggu Penculik Bayi Sembuh, Baru Teruskan Penyidikan

Kompas.com - 03/04/2014, 14:47 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta pihak Polrestabes Bandung untuk terus melakukan penyidikan terhadap DA, pelaku penculikan bayi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Namun, penyidikan itu harus ditunda dulu, menunggu hingga DS pulih.

Pasalnya, saat ini DA harus menjalani dua kali operasi fraktur patah tulang yang disebabkan oleh benturan saat pelaku mencoba bunuh diri dengan cara melompat dari flyover.

"Proses penyidikan tidak tersendat, tapi juga proses penyidikan harus bertumpu pada hak-hak asasi manusia," kata Komisioner Kompolnas Muhammad Nasser, saat ditemui di Ruang Bedah Sentral RSHS Bandung, Kamis (3/4/2014).

Nasser menambahkan, sesuai peraturan, proses penyidikan harus dihentikan ketika tersangka atau pelaku dinyatakan dalam kondisi tidak sehat.

"Seseorang yang tidak sehat atau tidak memadai untuk dilakukan penyidikan, penegakan hukum itu harus ditunda sampai dia siap dan sehat. Proses untuk menyehatkan ini sedang berlangsung," ujarnya.

Nasser berharap setelah operasi dilakukan, kondisi DA bisa cepat berangsur membaik agar penyidikan lebih lanjut bisa dilakukan secepatnya. Sebab, bukan tidak mungkin masih ada yang ditutupi oleh pelaku terkait kasus penculikan bayi.

"Kalau tersangka ini gugur kan proses penegakan hukum terhenti. Kalau tidak hidup, ya tidak selesai persoalan. Jadi, tergantung pada perkembangan kesehatan tersangka ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com