Namun, yang masih jadi masalah adalah air bersih. Sebagian warga terpaksa masih mandi dengan menggunakan air bercampur lumpur dan air hujan.
Akhir pekan kemarin, Surya melihat lokasi-lokasi yang terkena dampak parah dari erupsi Kelud, di antaranya Kecamatan Puncu, Ngancar, Kepung, Plosoklaten, Kabupaten Kediri, serta Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Lokasi ini merupakan area yang paling dekat dengan puncak Kelud.
Bekas letusan Gunung Kelud 14 Februari lalu itu masih belum sepenuhnya terhapus dari desa-desa di kaki gunung itu. Material vulkanik berupa pasir dan batu masih terlihat menumpuk di halaman.
Saat erupsi terjadi, material semburan kelud itu berserakan tak karuan, menutupi genting, halaman rumah, dan jalanan. Pepohonan dan tanaman tak luput dari siraman debu. Seisi kampung berselimut debu putih.
Sepulang dari pengungsian, warga dibantu aparat dan relawan bekerja keras, bersih-bersih rumah dan kampung. Nah, tumpukan material di halaman rumah itu merupakan hasil bersih-bersih.
Kegiatan warga juga mulai normal. Kondisi itu bisa dilihat dari aktivitas pasar yang sudah pulih, belajar mengajar di sekolahan kembali normal, dan kantor-kantor layanan publik seperti balai desa, kantor kecamatan, dan lain-lain sudah banyak didatangi warga.
Namun, ada satu yang masih belum pulih, yaitu ketersediaan air bersih. Warga merasakan betul susahnya karena kekurangan air bersih ini, terutama warga di sejumlah kecamatan di Kediri. (ben/idl)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.