Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urung Dibeli Pengusaha, Sorgum Dijadikan Pakan Ternak

Kompas.com - 01/04/2014, 22:47 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

BETUN, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluh lantaran janji pemerintah setempat dan pengusaha untuk membeli hasil sorgum yang ditanam warga tidak ditepati.

Karena tidak jadi dibeli, hasil panenan sorgum terpaksa diberikan pada ternak sebagai pakan, dan sebagian lagi dibuang.

“Kami seperti ditipu oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian dan petugas PPL. Awalnya mereka menjanjikan kepada masyarakat dengan imbalan uang dan tawaran lain yang menggiurkan. Namun ternyata realisasi di lapangan tidak ada,” kata Ketua Kelompok Tani Desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah, Agustinus Manek, Selasa (1/4/2014).

Menurut Manek, masyarakat juga menjadi bingung karena sorgum yang dipanen ternyata tidak ada yang beli.

“Padahal waktu sosialisasi mereka janjikan mau beli dari buah, batang sampai akarnya. Ternyata sampai sekarang tidak ada. Di kabupaten Malaka ini, sekitar 60 persen masyarakat yang tanam sorgum. Ada masyarakat yang menanam di lahannya seluas setengah hektar dan ada pula yang satu hektar, dengan harapan akan mendapat keuntungan banyak,” ungkap Manek.

Manek mengatakan masyarakat mulai disuruh tanam sorgum pada tahun 2013 lalu yakni bulan Oktober dan Desember. ”Kami dikasih bibit oleh dinas pertanian dan waktu itu mereka juga buatkan sumur bor untuk dapatkan air karena musim panas. Ketika pertama tanam sorgum mereka (Dinas Pertanian Malaka) menghitung satu pohonnya, masyarakat akan dikasih uang Rp 20.000,” kata Manek.

Karena tergiur, masyarakat akhirnya hanya fokus menanam sorgum. Sementara itu tanaman pokok masyarakat lainnya seperti jagung dan ubi, tidak ditanam.

“Harapannya kalau bisa ya dilihat bagaimana jalan keluarnya karena masyarakat sementara kelaparan. Rencananya kita akan adukan hal ini ke DPRD dan pemerintah daerah. Kepala desa dan camat hanya diam saja. Mereka katanya masih konsultasi ke atas (Pemda Malaka),” ujar Manek.

Terkait dengan hal itu, Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malaka, Ir Petrus Bria, MT mengatakan bahwa proyek penanaman sorgum tersebut merupakan kerjasama antara Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Kabupaten induk Pemda Belu sehingga pihaknya masih akan koordinasikan terlebih dahulu.

"Jadi terkait dengan banyak sorgum warga yang terbuang tersebut maka besok kita panggil PPLnya untuk segera tindaklajuti hal tersebut,” jelas Petrus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com