Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak dan Orang Mati Masuk DPT, KPU Papua Barat Didemo

Kompas.com - 01/04/2014, 14:58 WIB
Kontributor Kompas TV, Budy Setiawan

Penulis

MANOKWARI, KOMPAS.com — Puluhan warga yang merupakan perwakilan dari empat distrik di Kabupaten Tambrauw, Selasa (1/4/2014), menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Provinsi Papua Barat, di Kompleks Perkantoran Arfai, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari.

Para pendemo mendesak agar KPU segera mencoret anak-anak dan orang meninggal yang masih terdaftar dalam daftar pemilihan tetap (DPT) di kabupaten tersebut.

Dalam aksi ini, para pendemo juga menyertakan anak-anak di bawah umur, yang masuk dalam daftar pemilihan tetap, Kabupaten Tambrauw. Mereka juga menyertakan sejumlah spanduk dan pamflet bertuliskan bentuk penolakan terhadap eksploitasi anak di bawah umur.

Pendemo mendesak pihak KPU segera melakukan verifikasi ulang daftar pemilihan tetap yang dinilai banyak direkayasa. Hal ini terlihat dari banyaknya pemilih yang telah meninggal, tetapi masih terdaftar di dalam DPT tersebut.

Para pendemo perwakilan dari empat distrik, Sidey, Amberbaken, Senopi, dan Kebar, tersebut kecewa, karena keinginan mereka untuk bertemu komisioner KPU Provinsi Papua Barat tidak terwujud. Ini sebab tak satu pun komisioner KPU berada dikantornya.

Meski tidak bertemu komisioner KPU, para pendemo tetap membacakan pernyataan sikap dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Massa pun berjanji akan kembali menggelar aksi yang lebih besar bila aspirasi mereka tidak segera diakomodasi, serta menolak memberikan suara dalam pemilihan legislatif tanggal 9 April 2014 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com