Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Satinah: Kami Percaya kepada Pak Presiden

Kompas.com - 31/03/2014, 10:43 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Keluarga Satinah, TKW asal dusun Mrunten, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi mengaku merasa lega setelah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudoyono, Minggu (30/3/2014). Dalam pertemuan itu keluarga Satinah diwakili oleh Paeri Al Feri (47) kakak kandung Satinah dan Nur Apriana (20) anak tunggal Satinah.

"Saya lega sudah ketemu langsung dan mendengarkan penjelasan langsung dari presiden," kata Paeri, ditemui di rumahnya, Senin (31/3/2014) pagi.

Presiden SBY, lanjutnya, mengaku sudah menulis surat lagi kepada Raja Arab Saudi untuk memohonkan pengampunan bagi Satinah. Sementara itu, tim khusus pemerintah yang dipimpin Maftuh Basyuni masih melakukan negosiasi mengenai nilai diyat yang harus dibayarkan.

"Kami percaya pemerintah, percaya Pak Presiden berupaya tidak ada hentinya," ungkap Paeri didampingi istrinya, Sri Sulastri (45).

Saat ditanyakan mengenai kabar bahwa keluarga mantan majikan satinah telah menurunkan nilai diyat dari Rp 21 Miliar menjadi Rp 15 Miliar serta kabar mengenai batas waktu pembayaran diyat yang mundur hingga tiga tahun, Paeri mengaku belum mengetahui atau mendengar informasinya.

"Saya tidak tahu (kabar itu). kami masih menunggu kabar dari Kemenlu, Pak Tatang (Kemenlu) masih di Arab Saudi. Pokoknya kami percayakan semua ke Pemerintah," pungkas Paeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com