Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Diajarkan Peduli dengan Memiliki "Anak Asuh"

Kompas.com - 29/03/2014, 15:37 WIB
Kontributor Yogyakarta, Gandang Sajarwo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Di sekolah ini, setiap kelas diwajibkan memiliki empat anak yatim sebagai anak asuh. Tak hanya itu, seminggu sekali para siswa juga diwajibkan melakukan kunjungan ke panti asuhan. Cara ini ditempuh oleh sekolah dengan tujuan menumbuhkan kepedulian sosial bagi para siswanya.

"Kami merasa perlu menjalankan program tersebut, karena lingkungan sosial saat ini semakin buruk bagi para siswa, orang-orang semakin individualis dan mementingkan diri sendiri," kata Kepala Sekolah SMP-SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta, Agus Junaidi, dalam acara Science Fair 2014 di Taman Pintar Yogyakarta, Sabtu (28/3/2014).

Agus mengatakan, dana yang digunakan untuk membiayai keempat anak asuh itu berasal dari uang iuran para siswa dan guru-guru di kelas tersebut. Mereka menyumbang secara sukarela, dan setelah terkumpul dalam satu bulan diserahkan untuk membiayai kebutuhan hidup dan biaya sekolah bagi anak asuhnya.

Secara bergantian seminggu sekali para siswa akan mengunjungi anak yatim yang menjadi asuhannya untuk berbagi dan memberikan pendampingan terhadap persoalan pendidikannya.

"Kami berharap pada saatnya nanti anak-anak saya ini akan mendapat kesempatan untuk tidur dan hidup bersama dengan anak-anak asuhnya di Panti Asuhan setidaknya satu minggu dalam satu semester," lanjut Agus.

Selain untuk membantu anak yatim yang kurang mampu, menurut Agus, program tersebut diharapkan dapat menumbuhkan keseimbangan pada pertumbuhan kejiwaan siswa.

"Dengan sains dan ilmu pengetahuan kita kembangkan penalarannya, dengan menolong sesama kita kembangkan jiwa sosialnya," ungkap Agus.

Acara Science Fair 2014, merupakan acara tahunan yang digelar oleh SMP-SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta. Dalam acara tersebut para siswa memamerkan hasil-hasil penelitian mereka, baik di bidang FIsika, Kimia, Biologi, Matematika maupun bidang sosial dan bahasa. Selain memamerkan mereka juga harus mempresentasikannya.

"Dengan mengikuti Science Fair 2014 ini, kelompok siswa yang semula hanya menekuni satu penelitian, akan mendapatkan pemahaman 100 macam penelitian, karena Science Fair kali ini diikuti oleh 100 kelompok siswa," pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com