Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Polisi di Bima Diduga Terkait Narkoba

Kompas.com - 28/03/2014, 21:45 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie mengatakan, penembakan terhadap Kepala Urusan Satuan Narkoba Polres Bima, Nusa Tenggara Barat, Ipda Hanafi, diduga dilakukan sindikat pengedar narkoba. Peristiwa itu terjadi ketika korban akan pulang menuju rumahnya di Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, NTB sekitar pukul 10.00 Wita, Jumat (28/3/2014). 

"Kemungkinan sedang mengembangkan kasus narkoba, ada kaitan dengan sindikat narkoba, berkait dengan kegiatan rutin yang dia lakukan sebagai penyidik narkoba," kata Ronny, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2014).

Saat ini, kata Ronny, Polres Bima Kota dan Polda NTB tengah mengejar pelaku penembakan. Salah satunya dengan mengawasi wilayah perbatasan untuk mempersempit ruang gerak pelaku.

"Untuk melakukan pencegahan bisa lakukan tutup kota paling enggak pelaku disekitaran sana." ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Hanafi ditembak orang tak dikenal saat akan menuju rumahnya di Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, NTB, Jumat (28/3/2014), sekira pukul 10.00 Wita. Saat itu, korban yang tengah melintasi kawasan Palibelo, Bima secara tiba-tiba ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal.

Wakil Kepala Polri Komjen Pol Badrodin Haiti mengatakan, saat ditembak pelaku masih mengenakan seragam dinas lengkap. Hingga saat ini, korban masih dirawat di RSUD Bima, NTB.

"Ditembak di rahang sama perut, belum mematikan. Saat ini masih dirawat di rumah sakit," kata Badrodin, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com