Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Rekening Palsu Donasi untuk Satinah

Kompas.com - 28/03/2014, 11:43 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Simpati masyarakat terhadap nasib TKW Satinah terus mengalir seiring pemberitaan media yang meluas, menjelang enam hari batas waktu pembayaran diat Satinah. Banyak kelompok masyarakat yang melakukan penggalangan dana, baik secara langsung maupun melalui pesan berantai seluler dan jejaring sosial media.

Salah satu yang sedang marak adalah penggalangan dana melalui broadcast massage Blackberry ataupun smartphone lainnya, yang mengajak masyarakat untuk menyumbangkan uangnya, minimal Rp 9.000, ke sebuah rekening BRI bernomor 0325-01-001406-30-2 atas nama Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah. Di situ disebutkan, kekurangan diat TKI Satinah masih Rp 9 miliar.

Di dalam pesan itu juga disebutkan, dengan asumsi 1 juta orang ikut menyumbang dengan nominal minimal Rp 9.000, kekurangan itu akan cepat dipenuhi. Diana (27), warga Villa Krista, Ungaran, adalah salah satu warga yang mendapatkan broadcast massage tersebut. Mulanya ia meragukan kebenaran isi broadcast massage dan nomor rekening yang tercantum di dalamnya. Namun setelah ia menanyakan kepada salah satu temannya, ia baru yakin bahwa broadcast massage tersebut bukan penipuan.

"Teman saya googling ke web Pemprov Jateng dan ternyata nomor rekening itu betul punya Disnaker. Saya baru percaya," kata Diana, Kamis (27/3/2014) siang.

Sebagai warga Kabupaten Semarang, Diana mengaku ikut prihatin dengan nasib Satinah. Namun sebaiknya pemerintah juga ikut mengawasi aktivitas penggalangan dana yang dilakukan oleh sejumlah pihak.

"Agar tidak timbul keraguan bagi warga yang ingin ikut menyumbang, sebaiknya pemerintah mengawasi aksi penggalangan dana itu. Lebih baik lagi jika rekening resmi juga dipublikasikan," imbuhnya.

Menyikapi hal itu, Kepala Polres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan meminta masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati terhadap kelompok-kelompok yang mengelola donasi secara ilegal. Meski belum ada laporan yang masuk kepada dirinya, Augustinus menengarai bahwa kemungkinan donasi ilegal itu lebih banyak melalui pesan berantai.

"Sebaiknya masyarakat cek dulu rekeningnya, benar apa tidak itu resmi rekening yang disediakan oleh pemerintah atau lembaga yang tepercaya. Saat ini kan situasinya sangat dramatis, kurang seminggu lagi nasib Ibu Satinah akan ditentukan. Kami khawatir, mereka memanfaatkan rasa simpatik masyarakat ini untuk kepentingan pribadinya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com