Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaktivasi Kereta Semarang-Yogyakarta, Jembatan Plengkung Tuntang Dibenahi

Kompas.com - 28/03/2014, 05:07 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemkab Semarang akan menata ulang jembatan plengkung di Desa Karanganyar, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terkait rencana pengaktifan kembali jalur lama kereta api Semarang-Yogyakarta.

Kepala DPU Kabupaten Semarang Totit Oktirianto mengatakan, instansinya menyiapkan rancangan teknis detail (DED) jembatan kereta yang melintas di bawah jembatan penghubung Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Bringin serta di sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Dari kajian yang diakukan, kata Totit, posisi serta letak jembatan rel kereta di Desa Karanganyar ini membahayakan pengguna jalan yang lewat di bawahnya. Kondisi lebar jalan di bawah jembatan itu tak memungkinkan mobil dari dua arah berlawanan berjalan bersimpangan.

"Kami sudah mengajukan DED dalam anggaran perubahan. Jika disetujui pelaksanaan pembangunan konstruksi dijadwalkan pada 2015. Nantinya terowongan akan dipindahkan lebih ke kanan dari posisi semula," kata Totit, Kamis (27/3/2014).

Totit menjelaskan, dalam rencana pengaktifan kembali jalur kereta rute Semarang-Yogyakarta tersebut DPU Kabupaten Semarang hanya fokus pada penataan ulang jembatan plengkung. Adapun pengukuran hingga pembebasan lahan sudah ditangani tim gabungan.

"Desain juga sudah diserahkan ke PT KAI di Bandung (Jawa Barat). Sejauh ini kami masih menunggu disetujui atau tidak," imbuh Totit.

Sementara itu, Kabag Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Semarang, Sunarto, mengaku optimistis pembebasan lahan terkait pembangunan jembatan plengkung baru tersebut akan didukung warga. Lahan yang terkena pembebasan antara lain milik PT KAI, warga, dan milik PTPN.

"Selama sosialisasi berlangsung, warga menyatakan mendukung karena mereka akan diuntungkan dengan rencana reaktivasi jalur Kedungjati-Tuntang," tambah Sunarto.

Jalur kereta api Semarang-Yogyakarta sudah tidak dilintasi kereta reguler sejak 1970. Sejumlah lintasan bahkan sudah berubah fungsi menjadi permukiman.

Satu-satunya lintasan yang masih beroperasi saat ini adalah jalur kereta api dari Stasiun Tuntang, Ambarawa, ke Stasiun Bedono, Jambu. Jalur heritage ini hanya melayani paket kereta wisata dengan menggunakan loko kereta uap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com