Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nekara Perunggu Berusia 2.500 Tahun Ditemukan di Maluku

Kompas.com - 27/03/2014, 18:23 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON,KOMPAS.com — Benda antik peninggalan prasejarah berupa nekara dari perunggu ditemukan tim peneliti dari Balai Arkeologi Ambon saat melakukan penelitian di Desa Aruda, Pulau Yamdena, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).

“Nekara perunggu yang ditemukan itu diperkirakan telah berusia kurang lebih 2.500 tahun lalu,” kata arkeolog Marlon Ririmasse yang menjadi Ketua Tim Peneliti Jejak Sejarah dan Kepurbakalaan di Pulau Yamdena, Kamis (27/3/2014) petang.

Dia mengatakan, nekara ini ditemukan di Desa Aruda setelah timnya melakukan penelitian sejak tanggal 11-25 Maret lalu. Dari hasil penelitian, nekara tersebut diketahui sebagai hasil kebudayaan Dongson di Vietnam Utara.

“Itu hasil produksi dari kebudayaan Dongson di Vietnam Utara dari masa prasejarah akhir, sayangnya nekara itu telah pecah,” ujarnya.

Marlon menjelaskan, di Pulau Jawa para arkeolog telah menemukan 19 nekara, sedangkan di Maluku sejauh ini telah ditemukan 13 nekara.

“Nekara ini sudah sangat langka sekali karena memang benda ini sangat antik dan memiliki nilai prasejarah yang sangat kuat. Untuk di Pulau Jawa itu sejauh ini sudah ditemukan 19 nekara, kalau di Maluku saat ini sudah 13,” tambahnya.

Dari 13 nekara yang ditemukan di Maluku, 10 di antaranya ditemukan di Kepulauan Maluku Tenggara.

”Jadi 10 nekara itu ditemukan di Kepulauan Maluku Tenggara, khususnya di Pulau Tanimbar. Dari situlah kita menarik kesimpulan jika Tanimbar merupakan jalur penting saat zaman prasejarah,” ujarnya.

Nekara sendiri, lanjutnya, memiliki nilai spiritual sekaligus sosial dalam kehidupan masyarakat prasejarah. Selain menemukan nekara, Marlon mengatakan, dalam penelitian itu pihaknya juga menemukan sejumlah situs prasejarah berupa lima goa yang merupakan tempat tinggal manusia prasejarah di masa lampau.

“Di dalam goa itu juga ditemukan alat lipik dari bebatuan yang kami indikasikan sebagai peninggalan jejak kehidupan prasejarah,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com