Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Massa soal Kata "Bismillah" dari Caleg Non-Muslim Dinilai Salah Alamat

Kompas.com - 25/03/2014, 13:17 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa yang digelar ribuan warga Kabupaten Malang terkait tudingan penistaan agama yang dilakukan calon anggota legislatif (caleg) Partai Demokrat, Pieter C Zulkifli, ke Kantor KPU Kabupaten Malang, Selasa (25/3/2014) ternyata salah alamat.

Toto Haryono, salah satu komisioner KPU Kabupaten Malang yang menemui para pengunjuk rasa, mengatakan bahwa tuntutan tersebut sepantasnya disampaikan kepada Panwaslu. "Karena kasus ini bukan domain KPU, kita diarahkan ke Panwaslu," kata Toto.

"Tapi sebagai lembaga bawahan, kami akan melaporkan ke KPU Pusat karena yang bersangkutan adalah caleg DPR RI," kata Toto. "Silakan laporkan ke Panwaslu karena ini wilayahnya Panwaslu. Kami hanya menerima saja karena aksinya ke KPU," ungkap Toto lagi.

Sebelumnya, ribuan warga di Kabupaten Malang menggelar demo agar Pieter C Zulkifli, Ketua Komisi III DPR RI yang juga caleg dari Partai Demokrat untuk Daerah Pemilihan V Malang Raya, dicoret sebagai caleg, dan bahkan dicopot dari jabatan ketua komisi.

Pieter dinilai telah menistakan agama Islam dan membohongi masyarakat Malang, dengan memasang kalimat "bismillahirrahmanirrahim" dalam spanduk kampanyenya.

Dalam aksi tersebut, ribuan warga membentangkan spanduk bertuliskan Pieter C Zulkifli dinilai telah menistakan agama.

"Strategi seperti itu sudah dilakukan pada pileg sebelumnya, dan ia mengaku beragama Islam. Padahal ia adalah non-Muslim," kata Koordinator Kaukus Pemuda Malang Raya (KPMR), Muhlis Ali, ditemui Kompas.com, di sela-sela aksi.

Menurut Muhlis, pemasangan kalimat "bismillahirrahmanirrahim" itu adalah pembohongan bagi umat Islam. "Kami akan lanjutkan aksi ke KPU Pusat dan ke MUI di Jakarta. Kami akan kaji dengan MUI Pusat," tekan Muhlis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com