Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Teh dan Kopi, Penjual Nasi Goreng Maju Jadi Caleg

Kompas.com - 25/03/2014, 09:12 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bermodalkan keramahan, teh panas dan kopi, Tri Miarti ibu empat anak yang berprofesi sebagai penjual nasi goreng di Jalan Tridarma, Gendengan, Banciro, Gondokusuman, maju dalam bursa calon legislatif DPRD Kota Yogayakarta tahun 2014.

"Saya tidak punya uang sama sekali. Modalnya 'gapyak' (ramah) dan kalau banyak yang nongkrong saya suguhi teh hangat atau es teh sambil ngobrol santai," ujar Tri Miarti sambil tersenyum, Senin (24/3/2014) malam.

Meskipun hanya lulusan SMEA, dan berprofesi sebagai pedagang nasi goreng, Miarti tidak pernah berkecil hati untuk bersaing dengan caleg-celeg lain yang berpendidikan lebih tinggi atau memiliki uang berlimpah.

Menurut Miarti, yang terpenting bagi seorang wakil rakyat adalah mengerti, dan memahami kebutuhan warga. Titel dan uang melimpah tidak menjadi jaminan akan menjadi berpihak kepada rakyat.

Mereka mengaku mengerti kondisi warga, namun hanya sebatas melihat atau mendengar cerita tanpa merasakan realitasnya.

"Nilai lebihnya, saya mengalami jadi rakyat yang hidup serba kesulitan. Sehingga saya tahu kondisi dan apa yang benar-benar dibutuhkan," tegas Miarti.

Perempuan lulusan SMEA 1 Maguwoharjo Sleman tahun 1995 ini mengaku awalnya namanya muncul, menjadi salah satu caleg DPRD Kota Yogyakarta sempat beberapa orang meremehkan, dan bahkan cenderung mengejek.

Namun ejekan itu menjadi pelecut untuk benar-benar membuktikan pengabdianya untuk rakyat. "Awal-awal saya sering diejek, penjual nasi goreng kok mau jadi caleg. Apa mampu," ucapnya.

Meski diawal banyak yang mencibir atas pencalonannya, namun lambat laun dengan pendekatan ala teh panas dan kopi, suasananya pun berbalik.

Beberapa warga bahkan menawarkan diri membuatkan pamflet, poster, dan kalender kampanye.

"Saya punya pamflet dan kalender itu kebetulan saja ada warga yang menyumbang. Kalau saya yang hanya penjual nasi goreng ya tidak punya biaya," tandasnya.

Ke depan jika terpilih menjadi abdi rakyat, pengagum Bung Karno ini bertekat akan berkonsentrasi pada anak-anak dan kaum perempuan terutama para ibu rumah tangga. Sebab selama ini, anak-anak dan kaum perempuan masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com