Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Bandung Lautan Api, 6.000 Pelajar Arak Obor

Kompas.com - 24/03/2014, 06:17 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Tak kurang dari 6.000 orang siswa Sekolah Menegah Atas (SMA) sederajat dari 171 sekolah yang ada di Kota Bandung memperingati peristiwa Bandung Lautan Api ke-68, Minggu (23/2/2014).

Ribuan pelajar tersebut menggelar aksi jalan kaki dari Lapangan Tegalega hingga Balai Kota Bandung sambil membawa obor yang terbuat dari bambu. Dari pantauan Kompas.com, perjalanan mereka diiringi alunan musik pembangkit semangat dari marching band.

Dalam kegiatan tersebut, para pelajar juga menampilkan kreasi unik dalam dandanan dan atribut yang mereka bawa. Ada yang berdandan laiknya pejuang, petani, atau suster. Namun, ada juga yang berdandan menjadi hantu pocong dan kuntilanak.

Setelah berjalan sekitar 6 kilometer, para pelajar disambut Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil dan jajarannya. Sesudahnya, mereka menggelar upacara dan kegiatan simbolis penyalaan obor besar.

Seketika itu pula, Balai Kota Bandung bak lautan api karena diterangi oleh cahaya ribuan obor yang masih menyala. "Sebagai Wali Kota, saya baru pertama kali (ikut kegiatan seperti ini), sangat luar biasa antusiasmenya," kata Ridwan seusai kegiatan.

Ridwan pun mengaku teringat kembali dengan kenangan masa lalu ketika dia menjadi salah satu peserta arak-arakan obor seperti ini. "Yah, saya juga dulu pernah ikutan, jadi teringat memori masa kecil hidup lagi," aku dia.

Harapannya, ujar Ridwan, tradisi tahunan mengarak obor ini tak hanya dilakukan berdasarkan kesenangan semata. Semangat berkorban para pelaku sejarah Bandung Lautan Api harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari juga.

"Anak- muda ini harus mewarisi wawasan kebangsaannya, tidak hanya seremoni saja," ujar Ridwan. "Sejarah itu jangan untuk dihafal, sejarah itu untuk diambil hikmahnya. Apa hikmah dibalik peristiwa ini? hikmahnya adalah pengorbanan," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com