Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Anti-korupsi Jadi Tersangka Penggelapan Raskin

Kompas.com - 21/03/2014, 22:41 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com
- Taqdirul Amin, salah satu aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) anti-korupsi, ditetapkan sebagai tersangka kasus penggelapan beras bantuan untuk rakyat miskin (raskin) oleh Polres Pamekasan.

Pria yang diketahui warga Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, langsung ditahan di Polres Pamekasan, setelah menjalani pemeriksaan tim penyidik.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Pamekasan, AKP Siti Maryatun menerangkan, pria yang akrab disapa Taqdir ini terbukti terlibat dalam penggelapan 5,04 ton Raskin yang akan dikirim untuk rakyat miskin di Desa Bulangan Timur, Kecamatan Pegantenan pada Selasa (11/3/2014) kemarin.

Taqdir berada dalam gudang penyimpanan beras yang diselewengkan oleh dua orang tersangka lainnya yang sudah lebih dulu ditetapkan oleh Polres Pamekasan.

Dia sendiri, selain aktivis LSM anti-korupsi, juga anggota tim pemantau Raskin Kabupaten Pamekasan yang diberi surat kuasa oleh Wakil Bupati Pamekasan. Namun tindakan di lapangan, Taqdir justru membiarkan terjadinya penggelapan Raskin.

"TA (Taqdirul Amil) memberikan peluang terjadinya penggelapan raskin yang dilakukan dua orang tersangka lainnya. Seharusnya dia sebagai tim pemantau tidak boleh terlibat," kata Siti Maryatun, Jumat (21/3/2014).

Sebelum diperiksa dan ditetapkan sebagai tersangka, Taqdir masih memberikan laporan soal pendistribusian raskin ke Bupati Pamekasan, melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkab Pamekasan. Dalam laporannya, dia menyampaikan bahwa beras sudah sampai ke tangan kepala Desa Bulangan Timur, Khusol Khotimah. Padahal kenyatannya, beras sudah disita Polres Pamekasan.

"Laporan yang disetor ke kami tidak sama dengan laporan dari Polres Pamekasan. Versi TA sudah sampai. Padahal beras itu diselewengkan," kata Amirus Sholeh, Kepala Bagian Kesra Pemkab Pamekasan.

Sebelumnya diberitakan, beras bantuan untuk raykat miskin (raskin) yang akan dikirim untuk Desa Bulangan Timur, Kecamatan Pegantenan, sebanyak 5 ton 40 kilogram, diselewengkan oleh dua pegawai Bulog, yakni Khairul Kalam dan Musa.

Saat dalam perjalanan pengiriman dari gudang Bulog, beras tidak diarahkan ke desa tujuan, tetapi dibawa ke Desa Pakong. Setibanya di Desa Pakong, beras tersebut kemudian dimasukkan ke gudang milik Hadi yang juga Kepala Desa Tebul Timur, Kecamatan Pakong.

Di dalam gudang itu, semua beras diturunkan dan bungkusnya diganti sak bukan bergambar Bulog lagi. Aksi tersebut tercium polisi dan aparat melakukan penggerebekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com