Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Belum Bisa Bahagiakan Istri, Alfi Nekat Gantung Diri

Kompas.com - 21/03/2014, 16:30 WIB

BLITAR, KOMPAS.com - Diduga karena merasa belum mampu membahagiakan istrinya, Alfi Fauzi (26), warga Desa Ngaringan, Kecamatan Gandusari, Kab Blitar, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Mayatnya ditemukan di samping rumah orangtuanya di Dusun Kaliputih, Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kab Blitar, Jumat (21/3/2014) dini hari sekira pukul 05.00 Wib.

Saat ditemukan, tubuh korban menggantung di balok samping rumah orangtuanya dengan kondisi lehernya terjerat tali rafia. Dugaan petugas, korban naik ke tali gantungan dengan memanjat sepeda motor milik bapaknya, Suzuki Bravo. Sebab, sepeda motor itu ditemukan ambruk di bawah tubuhnya.

"Kami menduga, cara gantung diri korban seperti itu. Sebab, tak ditemukan benda lain, yang bisa dipakai memanjat, kecuali sepeda motor yang ambruk tersebut," kata AKP Hari Mujiarso, Kapolsek Talun.

Penyebab bunuh diri belum diketahui pasti. Namun, berdasarkan SMS yang dikirim ke istrinya, Muslikah (28) dan mertuanya, Kamis (20/3/2014) malam sekira pukul 23.00 Wib, Alfi diduga putus asa karena merasa belum mampu membahagiakan istrinya.

"SMS korban itu merupakan detik-detik tatkala akan mengakhiri hidupnya," tuturnya.

Namun, baik istrinya maupun mertuanya tak memiliki kecurigaan. Malah, istrinya mengira korban malam itu masih berada di Surabaya. Sebab seminggu lalu, ia pamitan istrinya pergi ke Surabaya, untuk mencari pekerjaan. Rupanya, lima hari di Surabaya dan tak dapat pekerjaan, korban diam-diam pulang ke rumah orangtuanya, tanpa bilang ke istrinya.

Karena dikira masih di Surabaya, istrinya membalas SMS suaminya, dengan menyuruh pulang saja. Namun tak disangkanya, Jumat dini hari, istrinya mendapat kabar kalau suaminya tewas gantung diri di rumah orangtuanya.

Korban menikah dengan Muslikah (28) setahun lalu, namun belum dikaruniai momongan hingga kini. Selama menikah, korban dan istrinya masih menumpang di rumah mertuanya. Pekerjaan korban adalah berdagang buah.

Yang mengetahui kejadian itu pertama kali adalah Imam Tarmuji (50), bapak korban sendiri. Jumat dini hari, Imam keluar rumah karena hendak mengambil air wudhu untuk salat Subuh. Namun, ia mendadak kaget karena melihat sepeda motornya ambruk.

Karena penasaran, ia mendekatinya. Lebih kaget lagi, di atas sepeda motornya itu ada mayat anaknya yang mengantung. Dugaan petugas, saat ditemukan itu, korban meninggal dunia sudah sekitar empat jam sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com