Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di SBB Kembali Blokade Jalan Pakai Beton

Kompas.com - 21/03/2014, 15:19 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


PIRU, KOMPAS.com - Warga Desa Ety Kecamatan Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku kembali memblokade jalan dan jembatan Wai Ety yang ada di desa setempat, Jumat (21/3/2014).

Aksi blokade ini dilakukan secara adat oleh warga yang dipimpin sejumlah pemangku adat desa itu. Sebelum memblokade jalan, warga terlebih dahulu melakukan upacara adat. Setelah itu, warga lalu membuat pagar beton setinggi satu meter di tengah jalan aspal tepatnya di atas Jembatan Wai Ety. Aksi serupa sebelumnya juga dilakukan warga pada Kamis (6/3/2014), tiga pekan lalu.

Kepala Desa Ety, Daniel Titirima kepada Kompas.com saat dihubungi membenarkan adanya blokade jalan tersebut. Menurutnya, blokade jalan dilakukan karena ketersinggungan warga terhadap proses pelantikan kepala dusun Reseflemen Pelita Jaya yang dinilai warga keliru.

“Iya, saat ini ada pemblokiran jalan dan jembatan Wai Ety, tapi itu dilakukan oleh Badan Permusyawaratan desa bersama warga, bukan tokoh-tokoh adat. Mereka marah karena warga Dusun Reseflemen Pelita Jaya tidak mau angkat kaki dari dusun itu sebagaimana yang dituntut warga,” jelas Dainel.

Dia pun menyayangkan aksi blokade jalan tersebut karena akan mengganggu arus lalu lintas dari dan menuju ibu kota kabupaten SBB.

Dia pun berharap agar warga yang memblokade ruas jalan tersebut dapat menghentikan aksinya, dia juga meminta kepada aparat kepolisian setempat agar dapat mengambil langkah-langkah kongkrit untuk membuka kases jalan yang diblokade warga itu.

“Warga harusnya sadar karena itu akan mengganggu kepentingan banyak orang. Saya juga menilai polisi tidak bisa berbuat apa-apa. Harusnya polisi dapat mengambil langkah tegas agar pemblokiran jalan itu dapat dihentikan,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com