Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Pemilih Cerdas, "Rock the Vote" Sambangi Kampus Semarang

Kompas.com - 19/03/2014, 20:48 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com – Demi mendongkrak partisipasi pemilih di kalangan muda, Rock The Vote Indonesia menyambangi sejumlah kampus di Jawa Tengah, Rabu (19/3/2014).

Di Kota Semarang, The Vote mengunjungi kampus Universitas Diponegoro dan Institut Agama Islam Negeri Walisongo. Kedatangan Rock The Vote untuk mengampanyekan masyarakat, terutama pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya atau tidak "golput".

Kehadiran masyarakat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) terus ditekankan. Kehadiran itu pun bukan atas dasar partisipan, tetapi juga jadi pemilih yang cerdas.

“Kami minta agar Anda semua mampu memilah dan memilih caleg yang punya rekam jejak baik, serta yang mempunyai tanggung jawab pada negara,” kata peneliti pada Center for Election and Political Party (CRPP) Indonesia, Abdul Aziz di kampus IAIN Walisongo.

Dikatakannya, tujuan menggalang partisipasi pemuda untuk jangka panjang, yakni dengan harapan nantinya para mahasiswa bisa menjadi bagian dari pemimpin bangsa ke depan.

“Lima sampai sepuluh tahun ke depan, para mahasiswa akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa. Ada yang mungkin jadi parlemen, jadi gubernur, menteri, presiden atau yang lain. Artinya, nanti akan muncul generasi-generasi harapan bangsa,” tambah Aziz disauri tepuk tangan peserta.

Acara penggalangan partisipasi dihadiri sekurangnya 500 peserta. Mereka kemudian dibagi menjadi 19 kelompok untuk dijelaskan seputar pelaksanaan pemilu legislatif, mulai dari masa kampanye hingga perhitungan suara yang masuk.

Selanjutnya, para peserta juga diajarkan cara mencoblos di TPS yang sudah disediakan. Azis sendiri menyasar 45 kampus di seluruh Indonesia.

Untuk di Jawa Tengah, sementara ini baru diadakan di Undip dan IAIN. Dia menjelaskan, berdasarkan angka "golput" tahun 2004, sebanyak 24 persen dari jumlah pemilih. Tahun 2009 angka "golput" meningkat menjadi 29,05 persen dari total pemilih.

Untuk tahun 2014, diharapkan jumlah "golput" bisa berkurang. “Pemilih muda ini jumlahnya 50 jutaan. Kalau semuanya mencoblos, 'golput' akan bisa tertekan. Kami harap pemilih muda menggunakan hak pilihnya, dengan harapan nantinya mampu menyosialisasikan lagi ke masyarakat. Mahasiswa jangan sampai anti-politik atau 'golput',” bebernya.

Gerakan ini pun ditegaskan untuk meningkatkan partisipasi politik pemilih. Gerakan itu adalah gerakan independen dan non-partisan.

Rektor IAIN Walisongo, Muhibbin menyatakan, perguruan tinggi berperan besar untuk turut serta menyukseskan Pemilihan Umum 9 April mendatang.

Dia berharap agar mahasiswa untuk menjadi "golput". Sebab, "golput" adalah perilaku tidak baik karena tidak menggunakan hak suaranya.

“Golput itu akan menjadikan warga negara acuh tak acuh dengan kondisi yang ada. Seharusnya generasi muda di kampus turut berperan aktif dalam menentukan kemajuan bangsa, dengan ikut berpartisipasi dalam pemilihan,” cetusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com