Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg Nasdem Diculik dan Dimasukkan ke Karung Goni

Kompas.com - 17/03/2014, 09:56 WIB
LANGSA, KOMPAS.com — Satu peristiwa yang dilaporkan nyaris berujung maut menimpa seorang calon anggota legislatif (caleg) DPRA dari Partai NasDem bernama Muslim alias Cut Lem.

Laki-laki yang bertempat tinggal di Lorong Bale Krueng, Gampong Teungoh, Kecamatan Langsa Kota, tersebut mengaku diculik, dianiaya, dan dimasukkan ke karung goni yang menggunakan pemberat.

Diduga komplotan pelaku berusaha menghabisi Cut Lem dengan cara melemparkannya ke sungai.

Cut Lem yang diwawancarai di Ruang Rawat Inap RS PTPN I Langsa mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (15/3/2014) dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.

Waktu itu dia baru saja tiba di rumahnya dengan mengendarai sepeda motor dari rumah rekannya sesama caleg NasDem di Gampong Matang Seulimeng, Kecamatan Langsa Barat.

Ketika hendak masuk rumah, Cut Lem mendadak dihadang dua pria berhelm menggunakan sepeda motor yang menggunakan senjata api laras pendek.

Di bawah todongan pistol, Cut Lem diajak naik sepeda motor pelaku. Kepala dan wajah korban ditutup oleh pelaku dengan kain sarung, kemudian pelaku mengarahkan sepeda motor ke Jembatan Titi Camat.

Menurut perkiraan Cut Lem, setibanya di persimpangan jalan menuju Unsam dan STAIN Zawiyah Cot Kala, Gampong Meurandeh, Kecamatan Langsa Lama, sepeda motor yang membawanya mengarah ke kanan, yaitu Gampong Sidodadi dan berhenti di sebuah rumah.

Di sana Cut Lem dipukul dengan kayu balok hingga pingsan. "Saya tak tahu lagi apa yang terjadi, tetapi saya menduga di rumah itulah pelaku mengganti kendaraan dari sepeda motor ke mobil. Sebab, ketika tersadar, saya sudah berada di dalam mobil jenis minibus, namun saya tak tahu mobil apa," ujar Cut Lem.

Saat tersadar, Cut Lem merasakan sakit yang luar biasa. Kepala dan bagian mukanya diplakban, tangan diikat ke belakang, kaki juga terikat. Sebagian tubuhnya dimasukkan ke goni yang diisi batu untuk pemberat.

"Dari cara mereka memperlakukan saya, hampir bisa dipastikan adalah untuk target membunuh, dan kemungkinan saya akan dilemparkan ke sungai," kata Cut Lem yang terlihat masih sangat trauma.

Dalam keadaan sudah tersadar, Cut Lem berusaha menguping gerak-gerik dan pembicaraan orang dalam mobil yang diyakini berjumlah lebih dari satu orang. Salah satu isi pembicaraan yang sempat didengar Cut Lem adalah pintu belakang mobil yang belum tertutup rapat.

Mendengar informasi itu, dengan sekuat tenaga Cut Lem merapatkan tubuhnya ke pintu. Lalu, dengan sisa-sisa kekuatan, dia dorong pintu tersebut hingga terbuka dan dia pun melompat ke luar.

Lokasi korban melompat adalah di sekitar Jalan Lingkar PTPN I Langsa, antara Gampong Karang Anyar-Gampong Lengkong, Kecamatan Langsa Baro.

Mengetahui korban melompat, mobil pelaku langsung berhenti. Untungnya, pada saat bersamaan melintas sebuah sepeda motor sehingga pelaku lebih memilih kabur, meski pada akhirnya pengemudi sepeda motor tidak melihat korban.

“Saya terus berupaya sekuat tenaga sambil mengesotkan tubuh ke pinggir jalan dan kemudian bersembunyi di balik pohon sawit yang ada di pinggir jalan lingkar itu. Pelaku tidak berusaha mencari,” kata Cut Lem.

Seusai azan subuh, Cut Lem masih terus berusaha membebaskan diri dari ikatan sambil terus keluar ke badan jalan. Selanjutnya, dalam keremangan pagi, seorang petugas keamanan melintas dan melihatnya. Cut Lem langsung ditolong dan selanjutnya dibawa ke RS Cut Meutia PTPN I Langsa.

Kabar penculikan disertai upaya pembunuhan caleg NasDem tersebut merebak cepat di kalangan masyarakat, termasuk pimpinan partai dan rekan-rekan korban sesama caleg. Pihak kepolisian pun turun tangan melakukan pengusutan.

Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM DPW NasDem Aceh Auzir Fahlevi mengecam keras tindakan kekerasan yang menimpa caleg DPRA dari NasDem atas nama Muslim dari Dapil 7 (Langsa dan Tamiang).

"Kami melihat kasus-kasus kekerasan yang menimpa kader Partai NasDem lebih didasari pada aspek politis semata, tetapi kami tidak bisa menyimpulkan terlalu jauh karena menghargai proses hukum yang tengah dilakukan oleh pihak kepolisian," kata Auzir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com