Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Minyak Dirampok, Puluhan Perhiasan Emas Digasak

Kompas.com - 14/03/2014, 20:54 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Pemilik agen minyak tanah, Carli Roberto Yap (40), warga kilometer 5, Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur ini kehilangan puluhan perhiasan emas berbagai jenis setelah dibawa kabur oleh tiga orang perampok bercadar.

Tiga orang perampok yang menggunakan cadar dan kaos tangan tersebut, melakukan aksinya, Jumat (14/3/2014) dini hari tadi sekitar pukul 2.30 Wita.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres TTU, Zefnat SY Tefa kepada Kompas.com, Jumat siang mengatakan, kasus tersebut baru dilaporkan ke Polres TTU pagi tadi.

"Tiga orang pelaku masuk ke rumah korban (Carli) dengan mencongkel jendela rumah bagian depan. Pelaku lalu menuju kamar tidur korban dan menodongkan pisau di leher korban yang sedang tidur nyenyak. Setelah itu tangan dan kaki korban diikat dan mulutnya disumbat pakai plester," jelas Zefnat

Setelah mengikat korban, lanjut Zefnat, para pelaku mencari istri korban dan menemukannya di kamar mandi. Istri korban diikat, lalu dibawa ke samping suaminya.

"Tiga pelaku kemudian mulai beraksi. Dua pelaku mencari perhiasan dan sejumlah barang berharga lainnya, sedangkan satu pelaku lainnya mengawasi dan menjaga kedua korban yang sedang terikat," sambungnya.

Setelah menggasak harta benda korban, para pelaku lalu melarikan diri. Tali yang mengikat kaki dan tangan kedua korban, baru bisa dilepaskan oleh anak mereka yang bangun setelah mendengar bunyi gaduh di dalam kamar orangtuanya.

Zefnat menyebutkan, ada 20 jenis perhiasan emas yang digasak rampok, yakni 8 anting-anting, 4 gelang, 3 cincin dan 5 kalung.

Selain itu, barang berharga lainnya yang turut digasak, yakni handycam, kamera digital, 2 unit laptop, tablet merek Samsung dan 3 unit ponsel, tiga jam tangan merek Seiko dan Aleksander, uang tunai Rp 3 juta dan 800 Dollar AS. "Total kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah,” beber Zefnat.

Lanjut Zefnat, pihaknya kini mengejar para pelaku perampokan. "Saat ini kita berusaha memburu para pelaku dengan terlebih dahulu meminta keterangan sejumlah saksi mata,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com