Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolong, Riau "Diserbu" Asap!

Kompas.com - 14/03/2014, 12:09 WIB
Caroline Damanik

Penulis


PEKANBARU, KOMPAS.com
— Kualitas udara di Provinsi Riau terus memburuk. Kabut asap membuat jarak pandang turun hingga 100 meter saja. Kualitas udara dinyatakan berbahaya untuk warga.

Jumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas terus meningkat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, jumlah warga yang menderita infeksi saluran pernafasan mencapai 33.300 orang. Seharusnya para warga sudah dievakuasi.


TRIBUN PEKANBARU/Doddy Vladimir Kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, yang diselimuti kabut asap, Kamis (13/3/2014). Kabut asap yang disebabkan kebakaran lahan dan hutan tersebut semakin pekat. Pemerintah Provinsi Riau mengimbau warga untuk menggunakan masker terkait kualitas udara yang memburuk.

Secara swadaya, warga mengungsikan kerabat dan keluarga yang tergolong ibu hamil, bayi, balita, dan orang sakit. Sebagian besar menggunakan jalan darat untuk evakuasi.

Pasalnya, sejumlah penerbangan distop sementara dari tanggal 13 sampai 15 Maret. Jika kabut asap makin pekat, bukan tak mungkin penghentian penerbangan ini diperpanjang.

Sementara itu, warga tak bisa beraktivitas dengan leluasa. Mereka harus mengenakan masker, bahkan untuk shalat sekali pun.

Dalam serbuan asap yang sudah berlangsung sekitar enam bulan dan kondisi tak kunjung membaik, warga harus mengambil keputusan. Mengungsi atau pasrah.

"Kalau mau menunggu asap reda sepertinya masih akan lama. Pemerintah saja sudah pasrah hanya menunggu hujan. Terpaksalah kami naik mobil dari Pekanbaru ke Medan 12 jam lamanya," ujar Zainul Tanjung (30), warga Pekanbaru yang memutuskan mengungsikan istrinya yang tengah hamil empat bulan ke Kota Medan.

Ambil alih

Menyikapi hal ini, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah pusat dan daerah akan all out dalam menangani kabut asap di Riau.

"Masalah asap kita all out, penanganan dipimpin BNBP, kemudian danrem, polisi, bupati, semuanya kita libatkan, bahkan sudah ada 38 orang yang kita amankan, baik perorangan maupun perusahaan, jadi berbagai upaya dilakukan termasuk jalur hukum," katanya saat berkunjung ke Melawi, Kalimantan Barat, seperti dikutip Kamis (13/3/2014).

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin malam, menginstruksikan kembali para menteri terkait dan pemerintah daerah agar segera melakukan operasi tanggap darurat untuk mengatasi kabut asap di wilayah Riau akibat pembakaran lahan.

"Kalau dalam waktu 1-2 hari ini Pemda Riau dan para menteri tidak bisa mengatasi, kepemimpinan dan pengendalian akan saya ambil alih," katanya melalui akun Twitter.

Ini adalah kelanjutan pernyataan Presiden soal penanganan kabut asap di Riau, minggu lalu.  Tepatnya, Senin (10/3/2014), dia mengkritik penanganan yang dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Menurut dia, penanganan belum juga memberikan hasil yang baik. Presiden menegaskan perlunya percepatan penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran.

Namun, sampai hari ini, situasi belum juga berubah lebih baik. Berikut ini beberapa foto suasana di Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau, Kamis (13/3/2014).


TRIBUN PEKANBARU/Doddy Vladimir Sejumlah anak bermain bola di area Masjid Agung An Nur, Pekanbaru, yang diselimuti kabut asap, Kamis (13/3/2014). Kabut asap yang disebabkan kebakaran lahan dan hutan tersebut semakin pekat. Pemerintah Provinsi Riau mengimbau warga untuk menggunakan masker terkait kualitas udara yang memburuk.

TRIBUN PEKANBARU/Doddy Vladimir Seorang warga sedang menjaring ikan di Sungai Siak, Pekanbaru, yang diselimuti kabut asap, Kamis (13/3/2014). Kabut asap yang disebabkan kebakaran lahan dan hutan tersebut semakin pekat. Pemerintah Provinsi Riau mengimbau warga untuk menggunakan masker terkait kualitas udara yang memburuk.

TRIBUN PEKANBARU/Doddy Vladimir Beberapa warga tengah memancing di Sungai Siak, Pekanbaru, yang diselimuti kabut asap, Kamis (13/3/2014). Kabut asap yang disebabkan kebakaran lahan dan hutan tersebut semakin pekat. Pemerintah Provinsi Riau mengimbau warga untuk menggunakan masker terkait kualitas udara yang memburuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com