Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Probolinggo Ikut Melipat Surat Suara

Kompas.com - 13/03/2014, 22:05 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Bupati Probolinggo, Tantri Hasan Aminuddin ikut melipat keretas suara saat mengecek persiapan pemilu di kantor KPU setempat, Kamis (13/3/2014).

Didampingi sang suami, Hasan Aminuddin, Ketua DPRD dan Kabag Kominfo Yulius Christian, Bupati Tantri tampak cekatan melipat surat suara, baik surat suara DPRD kabupaten, DPRD provinsi, DPR RI maupun DPD.

Sesekali Tantri melipat surat sambil mengobrol dengan pekerja pria maupun wanita yang diupah Rp 75 per lembar itu. Obrolan mereka tampak akrab seakan-akan Bupati tidak menjaga jarak dengan para pekerja yang merupakan warganya itu. Namun pekerja tampak canggung dan grogi mengobrol dengan orang nomor satu di Probolinggo itu.

Sekitar lima belas menit, Bupati bisa melipat belasan surat suara. Sambil bercanda, Tantri mengatakan, “Lumayan, saya sudah melipat belasan surat. Per lembar ongkosnya Rp 75. Kalau 15 lembar, saya berhak dapat Rp 1.000, He-he-he,” katanya.

Bupati mengatakan, bersama jajaran Muspida, Pemkab Probolinggo siap membantu KPU menyukseskan Pemilu agar berlangsung sukses, aman, jujur dan adil. Tantri juga minta KPU mempersiapkan segala sesuatunya agar pelaksanaan Pemilu lancar, termasuk urusan logistik surat suara yang akan segera didistribusikan.

Tantri mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya agar bisa menghasilkan anggota dewan yang kredibel dan mampu menyuarakan aspirasi rakyatnya. Menurutnya, "golput" tidak ada untungnya, apalagi biaya pelaksaan Pemilu ini juga berasal dari uang rakyat. Satu suara saja, katanya, akan menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan.

Selain itu, Bupati juga meminta agar segenap elemen masyarakat, khususnya partai politik, untuk bersama-sama menjaga kondusivitas Kabupaten Probolinggo di tahun politik ini. Karena sengitnya persaingan politik, Bupati Tantri memprediksi pasti ada gesekan yang timbul. Namun dia berharap gesekan itu tidak meluas hingga merugikan rakyat banyak.

“Pasti ada gesekan, meski kecil. Kalau terjadi dinamika akibat persaingan politik, kita meminta agar diselesaikan secara kekeluargaan, atau lewat jalur hukum. Tak boleh terjadi tindakan yang tidak kita inginkan. Mari kita bersama-sama menjaga suasana yang kondusif, menyongsong pesta demokrasi ini,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com