Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Kehutanan: Masalah Asap, Kita "All Out"

Kompas.com - 13/03/2014, 17:25 WIB

MELAWI, KOMPAS.com - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa untuk menanggulangi masalah bencana asap yang terjadi di beberapa daerah, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya, mulai dari pemadaman sampai dengan menempuh jalur hukum.

"Masalah asap kita all out, penanganan dipimpin BNBP, kemudian danrem, polisi, bupati, semuanya kita libatkan, bahkan sudah ada 38 orang yang kita amankan, baik perorangan maupun perusahaan, jadi berbagai upaya dilakukan termasuk jalur hukum," katanya saat berkunjung ke Melawi,  Kalimantan Barat, Kamis (13/3/2014).

Tidak hanya itu saja, menurutnya, pemerintah juga sudah menyewa helikopter dari Rusia yang bisa membawa air sebanyak 5.000 liter untuk memadamkan api yang terjadi di beberapa titik.

"Kita juga berharap agar segera turun hujan, supaya apinya cepat padam, sehingga asap yang banyak menjadi keluhan masyarakat, baik di negara sendiri maupun di negara tetangga," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, sembilan dari 10 alat pemantau indeks pencemaran udara di sejumlah wilayah di Riau menunjukan polusi asap di kawasan itu dalam level "Berbahaya". Kepala Sub Bidang Infromasi Pusat Pengelolaan Ekologi Regional Sumatra Kementerian Lingkungan Hidup, Laura Paulina, mengatakan, dalam level itu, kualitas udara bisa disebut buruk atau tidak sehat.

"Kalau sesuai standar Kementerian Lingkungan Hidup, semestinya warga yang berada pada daerah kualitas udara buruk itu sudah harus dievakuasi. Ini yang harus menjadi perhatian dari Satgas dan pemerintah daerah," ujar Kepala Sub Bidang Infromasi Pusat Pengelolaan Ekologi Regional Sumatra Kementerian Lingkungan Hidup, Laura Paulina, Kamis (13/3/2014).

Dua alat deteksi di Kota Pekanbaru menunjukan angka 305 dan 402 Psi (pollutant Standar Index). Angka indeks lebih dari 300 berarti pencemaran sudah sangat berbahaya bagi manusia, hewan dan tumbuhan.

Kondisi yang sama juga terdeteksi di Kabupaten Siak. Tiga alat menunjukkan angka 347, 500, dan 464 Psi. Di Kabupaten Bengkalis, polusi asap juga berada di level berbahaya. Indeks pencemaran di dua alat milik PT Chevron Pacific Indonesia di daerah Duri menunjukan angka 450 dan 500. Sementara itu, indeks pencemaran di Kota Dumai menunjukan angka 183 atau dalam ambang batas level "Sangat Tidak Sehat".

Data Satgas Tanggap Darurat Asap Riau menunjukkan selama Februari hingga pertengahan Maret ini lebih dari 51.600 warga sakit akibat polusi asap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com