Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg Perempuan Aceh "Long March" Tolak Intimidasi

Kompas.com - 12/03/2014, 18:35 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis


BANDA ACEH, KOMPAS.com – Puluhan calon anggota legislatif perempuan dari semua partai politik peserta pemilu meramaikan aksi long march pemilu damai di Kota Banda Aceh.

Para caleg perempuan ini mendesak agar semua pihak di provinsi ini, memberikan kebebasan kepada kaum hawa untuk memilih setiap calon anggota legislatif tanpa adanya intimidasi.

Aksi dimulai dari Lapangan Blangpadang Banda Aceh hingga berakhir di bundaran simpang lima. Aksi para caleg ini juga mendapat perhatian pengguna jalan.

Ketua Rumah Perempuan Politik Aceh (RPPA), Idaryani, mengatkan, aksi long march mendukung pemilu damai ini memang bertujuan untuk memperkenalkan caleg-caleg perempuan.

“Di sini kita tidak mengusung partai dan warna baju, tapi ini adalah caleg perempuan yang akan meramaikan bursa perpolitikan di lima tahun yang akan datang, dan di sini semua caleg saling menguatkan dan mendukung kualitas yang ada,” jelas Idaryani, Rabu (12/3/2014).

Selain itu, aksi long march ini juga bertujuan menuntut agar pemilu bebas dari intimidasi, khususnya intimidasi terhadap caleg-caleg perempuan.

“Tidak sedikit caleg perempuan mengalami intimidasi dan teror. Untuk itu, kita mengimbau semua agar berpolitik secara sehat,” ujar Idaryani.

Sebelum melakukan aksi long march, para caleg juga menandatangani kontrak politik untuk mendukung sesama caleg perempuan dan mengedepankan program-program yang prorakyat.

Para pendemo yang bergerak dari Blang Padang Banda Aceh dengan berjalan kaki menuju Simpang Lima ini juga mengusung spaduk bertuliskan sepuluh agenda politik yang harus diperjuangkan kaum perempuan di parlemen.

Agenda politik tersebut di antaranya pemenuhan hak kesehatan reproduksi dan seksualitas, pemenuhan hak atas pendidikan terutama pendidikan perempuan dan hak politik serta penghapusan produk hukum yang diskriminatif terhadap perempuan dan kelompok minoritas.

Rumah Politik Perempuan Aceh (RPPA) sendiri dibentuk tahun 2010 lalu untuk mempersiapkan para politisi dari perempuan, tidak hanya untuk parlemen, tetapi juga di tingkat pemerintahan desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com