Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Puting Beliung, Rumah Rusak Tertimpa Pohon Petai

Kompas.com - 11/03/2014, 15:56 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com – Rumah milik Ahmad Asnawi (73), warga Dusun Kerten, Desa Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang rusak akibat tertimpa pohon petai akibat angin lesus atau puting beliung yang menerjang daerah itu, Senin (10/3/2014) sore. Pohon setinggi kira-kira 20 meter dan diameter 35 sentimeter itu tumbang dan merusak tiang semen teras, atap genting dan seng ruang tamu serta sebuah mushola di samping rumah kakek tiga cucu tersebut.

Menurut Asnawi, sore itu, meski langit tampak sedikit mendung dan gerimis turun, tidak ada tanda-tanda akan datangnya angin puting beliung itu. Namun, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Anwari yang ketika itu sedang makan bersama istrinya, Siti Khunah (70), dan ketiga cucunya, Yoga (8), Kurniawan (8) dan Majid (4) di ruang tengah terkejut mendengar suara pohon ambruk dari arah depan.

“Ketika itu saya sedang makan sama istri dan cucu-cucu saya, tiba-tiba ada suara gemuruh keras sekali dari arah ruang tamu, saya kira pohon ramputan tapi rupanya pohon petai di depan rumah ambruk menimpa rumah,” ujar Asnawi di temui di rumahnya, Selasa (11/3/2014).

Mendengar suara itu, sontak Asnawi dan istri serta cucu-cucunya panik. Mereka berteriak minta pertolongan ke luar rumah. Beruntung, tidak ada satu pun yang terluka dalam peristiwa itu. Namun, kakek yang bekerja sebagai buruh tani itu memperkirakan rugi hingga jutaan rupiah.

Selain menerjang rumah Asnawi, puting beliung juga menghajar puluhan rumah warga setempat. Menurut Subiyanto, Kepala Desa Krincing, setidaknya ada 53 bangunan rumah milik warga yang rusak, termasuk bangunan sekolah TK dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) juga tidak luput dari terjangan puting beliung. Selain di Dusun Kerten, sedikitnya 12 bangunan rumah warga di Dusun Senden, Desa Krincing, Kecamatan Secang, juga mengalami kerusakan.

“Sebagian besar rumah yang rusak di bagian atap, ada yang pecah ada juga yang terbang, kita langsung melakukan pendataan dan perbaikan dibantu oleh relawan dan TNI,” kata Subiyanto.

Lebih lanjut, Subiyanto menjelaskan, pihak pemerintah desa telah menyediakan anggaran tanggap bencana untuk membantu perbaikan. Setiap rumah tidak mendapatkan dana dengan nominal yang sama, tergantung tingkat kerusakan yang dialami.

“Kalau rusak berat, kita bisa beri bantuan sampai Rp 10 Juta. Tapi kalau ringan sampai sedang kita bantu berupa barang yang rusak. Seperti rumah milik Pak Asnawi ini kita bantu berupa blanjar (kayu penyangga genting) saja,” tandas Subiyanto.

Sementara itu, Bupati Magelang, Zaenal Arifin, meninjau langsung ke lokasi bencana setelah mendapat laporan dari Camat Secang, Iwan Agus Susilo, Senin (10/3/2014) petang. Pihaknya juga langsung meberikan bantuan secara simbolis kepada korban bencana berupa sembako.

“Kami telah meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk secepatnya mendata kerusakan maupun kebutuhan masyarakat agar secepatnya kondisi kerusakan rumah warga pulih kembali, mengingat ini musim penghujan. Tentunya atap rumah atau gentinglah yang harus segera dibenahi,” ujar Zaenal.

Pihaknya juga meminta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Magelang untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat Kabupaten Magelang dengan topografi wilayahnya menyimpan potensi bencana yang sewaktu waktu bisa terjadi dan mengancam keselamatan harta benda maupun jiwa.

“Musibah yang terjadi seperti ini hendaknya dapat menjadi peringatan kepada kita semua untuk lebih waspada akan terjadinya bencana yang sewaktu waktu dapat menimpa kita “ imbaunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com