Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Pesawat Dikabarkan Pecah, Penumpang Sriwijaya Air Menunggu 3 Jam

Kompas.com - 10/03/2014, 15:40 WIB

BANGKA, KOMPAS.com — Pesawat Sriwijaya Air dengan rute Pangkal Pinang-Jakarta dikabarkan mengalami pecah ban di Bandara Depati Amir Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (10/3/2014). Akibatnya, puluhan calon penumpang jurusan Pangkal Pinang-Jakarta yang seharusnya berangkat pukul 10.00 WIB harus menunggu selama tiga jam.

"Sampai sekarang kami belum berangkat. Tidak tahu mengapa seperti ini. Tidak ada pemberitahuan sama sekali dari petugas bandara maupun dari pihak Sriwijaya Air," ujar Sardi Alpalangasi, anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat, kepada Bangka Pos, Senin sekira pukul 12.45 WIB.

Menurut Sardi, berdasarkan perbincangan sesama calon penumpang Sriwijaya Air, pesawat yang mengalami pecah ban itu adalah pesawat Sriwijaya Air jurusan Pangkal Pinang-Jakarta yang berangkat pukul 08.00 WIB.

Para penumpang pesawat itu kemudian diberangkatkan dengan pesawat Sriwijaya Air yang lain. Sementara itu, pesawat yang mengalami pecah ban dijadwalkan akan melayani calon penumpang dengan jadwal pemberangkatan pukul 10.00 WIB setelah diperbaiki.

"Informasi seperti itu. Pesawat yang akan kami tumpangi sudah berangkat melayani para penumpang yang jam 08.00 tadi. Sedangkan pesawat yang jam 08.00 ditukar untuk melayani para penumpang yang jam 10.00. Tapi sampai sekarang belum berangkat," tandas Sardi.

Kekurangan nitrogen

Sementara itu, saat dikonfirmasi, District Manager Sriwijaya Air Pangkal Pinang, Brema, membantah bahwa pesawat tersebut mengalami pecah ban. Menurut dia, pesawat kekurangan nitrogen.

"Kita sedang butuh nitrogen dengan volume tertentu, tetapi masih diupayakan. Alasannya, ketersediaan nitrogen yang ada tak sesuai dengan yang diperlukan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com