Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: 95 Persen Pasangan Kepala Daerah Tidak Akur

Kompas.com - 10/03/2014, 14:09 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengungkapkan, 95 persen pasangan kepala daerah di Indonesia tidak akur dalam menjalankan tugas pemerintahan di daerah. Hal ini disampaikan Gamawan saat memberikan sambutan pada acara pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku terpilih Said Assagaf dan Zeth Sahuburua di Gedung DPRD Provinsi Maluku, Senin (10/3/2014).

“Sebanyak 95 persen pasangan kepala daerah di Indonesia pecah kongsi dan tidak akur,” kata Gamawan.

Menurut Gamawan, hubungan pasangan kepala daerah tidak lagi sejalan seperti biasanya karena adanya benturan kepentingan. Biasanya, lanjut Gamawan, hal itu terjadi setelah dilantik menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah.

”Banyak kepala daerah yang baru dilantik 6 bulan kemudian sudah tidak akur lagi,” ujar Gamawan.

Meski realitas menunjukkan banyak pasangan kepala daerah di Indonesia yang tidak harmonis dalam menjalankan roda pemerintahan, tetapi dia meyakini bahwa di Maluku hal itu dapat dihindari.

“Saya kira di Maluku tidak akan seperti di daerah lainnya. Dan saya berharap gubernur dan wakil gubernur yang baru dilantik bisa kompak hinga akhir masa jabatan nanti,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Gamawan juga mengapresiasi seluruh pimpinan daerah di Maluku yang bersedia menghadiri pelantikan tersebut. Dia berharap Bupati dan Wali Kota di Maluku dapat bekerja sama dengan Gubernur Maluku dalam menyukseskan sejumlah program pembangunan daerah nanti.

”Di sini saya juga mendengar seluruh kepala daerah ikut hadir di pelantikan ini kalau di daerah lainnya biasanya saat pelantikan banyak kepala daerah yang tidak hadir,” bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com