Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Remaja Putri Dijual Tantenya ke Tempat Karaoke

Kompas.com - 04/03/2014, 11:45 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com — Dua anak remaja putri yang berinisial L (13) dan Y (15) mendatangi Kantor Polres Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (4/3/2014).

Kedatangan mereka yang ditemani oleh keluarganya adalah untuk melaporkan tindakan FR (30), seorang warga Kecamatan Latambaga, yang diduga menjual kedua anak itu kepada pengelola tempat karaoke di wilayah Konawe Utara.

Tante korban yang lain, MRT, mengaku, sudah lebih dari satu minggu kedua kemenakannya tidak pulang ke rumah, dan tak diketahui keberadaannya.

"Kami kan tidak tahu Pak kalau anak ini berada di Asera (Konut) dan bekerja di tempat karaoke. Nanti dia pulang di kampung baru kita tahu. Dan ternyata kita baru tahu, dan juga yang bawa mereka ke sana itu tantenya sendiri. Makanya saya laporkan sama Polisi, kenapa kasihan anak ini dibuat seperti itu," kata MRT di hadapan polisi.

Hal yang sama juga dikatakan oleh paman korban, BHR. Dia mengaku, setelah bingung mencari kemenakannya selama satu minggu, tiba-tiba L terlihat di salah satu rumah warga.

"Pas saya lihat, saya langsung bawa pulang dia, dan tanyakan dari mana selama satu minggu ini. Dia bilang dikasih kerja di tempat karaoke dan dikasih minum minuman keras. Saya tidak sangka akan begitu, Pak. Makanya saya ketemu dengan tantenya Y untuk ke polres buat laporan polisi," tegasnya.

Di tempat yang sama, L bercerita kalau dia sudah tidak tahan lagi bekerja di tempat karaoke dan memilih untuk pulang. "Pertama kita katanya mau dikasih kerja di Pomalaa untuk jaga anak bayi. Ternyata kita dibawa ke Asera. Kata FR di tempat itu kita punya tugas hanya menyanyi, tapi ternyata kita temani tamu minum," kata L.

"Saya takut Pak, dikasih minum-minuman keras, obat-obatan, bahkan dipeluk-peluk. Saya menangis terus dan bilang sama teman saya, Y, kalau kita pulang mi saja," tegasnya.

Pihak Polres Kolaka lantas membawa FR ke Mako Polres untuk dimintai keterangan. Kepada Polisi FR berucap kalau dia hanya memenuhi permintaan dua anak tersebut.

"Mereka datang sama saya Pak. Katanya mau kerja untuk bayar utang orangtua mereka. Memang pertama saya bilang kerja untuk jaga bayi, tapi gajinya kecil. Jadi saya bilang ada karaokenya keluarga di Asera, tapi kita berpakaian rapi ji. Akhirnya saya antar," kilah FR.

"Masalah mereka minum minuman keras dan obat-obatan saya tidak tahu. Mereka juga pesan kalau keberangkatannya untuk kerja di Asera jangan diberi tahu sama keluarga. Jadi itu saja Pak. Yang jelasnya saya tidak pernah ada niat untuk menjual," Kata FR lagi.

Pihak polres masih menyelidiki masalah ini, termasuk memeriksa beberapa saksi. "Memang laporannya seperti itu. Kalau dari kami tetap kita usut apakah memenuhi tindak pidana perdagangan manusia atau tidak. Tergantung hasilnya nanti. Tapi kayaknya akan mengarah ke situ. Prosesnya kita tunggu saja," ungkap Kabag Humas Polres Kolaka, AKP Nazaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com