Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Relawan Pemilu Awasi Politik Uang

Kompas.com - 03/03/2014, 09:22 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Sebanyak 1.000 relawan pengawas pemilu siap bergabung bersama Panwaslu Kabupaten Demak untuk melakukan pengawasan dalam pelaksanaan pemilu legislatif.

Para relawan yang terdiri dari berbagai unsur yakni mahasiswa, LSM, akademisi , tokoh agama dan tokoh masyarakat serta santri pondok pesantren tersebut. Mereka nantinya akan membantu Panwaslu Demak mengawasi indikasi kecurangan, dan melaporkan setiap pelanggaran yang dilakukan oleh calon legislatif (caleg), calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) maupun partai politik.

"Sampai hari ini, sudah ada seribu relawan yang bergabung ke Panwaslu Demak," kata Ketua Panwaslu Demak, Khoirul Saleh, Minggu (2/3/2014) kemarin.

Para relawan tersebut, ujar Khoirul, sangat membantu Panwaslu dalam melakukan tugas kepengawasan karena keterbatasan personil di lapangan.

"Jumlah Petugas Pengawas Lapangan (PPl) hanya 747 orang, dan Panwascam sebanyak 42 petugas. Mereka harus melakukan tugas pengawasan di 249 Desa yang tersebar di 14 kecamatan. Petugas yang ada tentunya tidak bisa menjangkau semua wilayah, adanya relawan ini benar benar membantu Panwaslu," kata Khoirul.

Panwaslu tidak membatasi jumlah relawan yang ingin bergabung. Masyarakat atau siapapun dapat berperan serta untuk melaporkan pelanggaran pemilu kepada petugas.

"Kami masih terus membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin menjadi relawan pemilu hingga 9 April nanti. Teman teman wartawan juga boleh memberi informasi jika ada pelanggaran di lapangan," kata Khoirul.

Semakin banyak relawan pemilu yang bergabung, maka produk pemilu yang dihasilkan akan semakin berkualitas dan bermartabat. "Semakin banyak relawan, kita berharap dapat meminimalisir adanya politik uang," imbuh Khoirul. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com