Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-erupsi Kelud, Penjual Peralatan Dapur Kebanjiran Pembeli

Kompas.com - 02/03/2014, 15:37 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com — Warga sekitar lereng Gunung Kelud saat ini sedang berbenah rumah seusai terjadinya erupsi pada 13 Februari 2014 lalu. Barang-barang mereka tak terkecuali peralatan dapur, banyak yang rusak akibat erupsi itu.

Kondisi ini ternyata membawa berkah bagi para penjual peralatan dapur. Seperti yang dialami oleh Sutrisno (40), salah satu pedagang peralatan dapur keliling di wilayah Kabupaten Kediri ini. Sutrisno memperdagangkan beragam peralatan dapur secara keliling menggunakan mobil bak terbuka.

Selama berjualan di kawasan terdampak, omzet jualannya meningkat tajam. Jika pada hari biasa ia mengumpulkan uang Rp 500.000, kini ia mampu mengumpulkan dua kali lipat dalam waktu yang sama.

"Alhamdulillah laris," kata Sutrisno ditemui Kompas.com saat menjajakan dagangannya di wilayah yang berjarak 7 kilometer dari puncak Kelud, yaitu Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Sabtu (1/3/2014).

Sarni (57), seorang warga, memanfaatkan kedatangan Sutrisno untuk berbelanja. Nenek ini membeli dua buah sapu serta kelengkapan memasak. "Kemarin alat dapurnya banyak yang rusak, Mas. Sapu untuk bersihkan debu Kelud," kata dia.

Rumah berada di kaki Gunung Kelud. Posisinya berada sekitar 1 kilometer dari pos pantau Gunung Kelud milik Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi. Di sana ia hanya mempunyai sekitar 6 tetangga. Saat erupsi kemarin, dia beserta tetangga lainnya juga mengungsi. Mereka baru kembali dua pekan lalu, setelah aktivitas kegunungapian Kelud turun dan wilayah steril terus menyempit.

Sementara itu, level status gunung berketinggian 1.731 meter diatas permukaan laut itu saat ini terus membaik. Statusnya sudah waspada. Level ini hanya satu level di atas normal. Meski demikian, Kelud masih tetap berbahaya.

Potensi letusan freatik maupun letusan sekunder masih mengancam. PVMBG merekomendasikan sterilisasi 2 kilometer areal sekitar kawah dari aktivitas manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com