Kamera pengawas itu dipasang di dua lokasi aliran lahar, yaitu sungai Lahar Pulo di Pulerejo di Kecamatan Plosoklaten serta Sabuk Dam Sumberasri di Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.
"Kamera itu sebagai antisipasi dini dari ancaman lahar hujan," kata Khoirul Huda, Kepala Pengamat Pos Pantau Gunung Api Kelud Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi yang ada di Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri, Sabtu (1/3/2014).
Ancaman lahar masih terjadi karena masih banyaknya material vulkanik yang berada di sekitaran gunung usai tersembur dari kawah saat erupsi. Sehingga, jika hujan berintensitas tinggi, air hujan akan mendorong material itu ke dataran yang lebih rendah.
Lahar hujan pernah menerjang kawasan Kepung dan Puncu, maupun Kandangan pada 18 Februari 2014.
Selain merusak areal pertanian, juga menyebabkan sebuah jembatan penghubung Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang ditutup sementara karena meluapnya sungai.
Di Kabupaten Kediri, terdapat enam sungai yang berhulu di puncak Kelud. Sungai-sungai tersebut yang menjadi media aliran lahar hujan. Pemerintah setempat terus mengimbau warga yang tinggal di sekitar sungai untuk waspada setiap kali hujan mengguyur.
Sementara itu, aktivitas kegunungapian Gunung Kelud saat ini terus menurun. Level statusnya juga kembali turun dari siaga (level III) menjadi waspada (level II) pada 28 Februari 2014. Meski demikian, jarak tiga kilometer dari puncak, masih steril dari aktivitas manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.