"Data evaluasi masih menunggu perekaman hingga pukul 24.00 WIB hari ini. Sehingga baru bisa dirilis besok pagi," kata Umar Rosadi, Penanggung Jawab Gunung Api Wilayah Jawa Timur-Jawa Tengah Badan Geologi saat ditemui Kompas.com, Rabu (19/2/2014).
Evaluasi itu, kata Umar, akan diikuti berbagai bidang kegunungapian yang ada di Badan Geologi. Laporan dari tiap bidang akan dibahas sebagai bahan pengambilan keputusan.
"Teman-teman ada yang khusus di kegempaan, visual, atau yang lainnya. Berbagai pendapat akan disatukan," imbuhnya.
Jika dalam evaluasi itu diputuskan tetap pada level awas, Umar menambahkan, maka masih membutuhkan waktu sepekan kemudian untuk kembali mengevaluasi.
Umar menjelaskan, untuk turun level ke siaga, kondisi gunung harus ditandai dengan tidak adanya suplai magma baru dari dalam gunung. Tidak adanya suplai itu dilihat dari tiadanya gempa-gempa vulkanis.
Perkembangan terakhir, masih terjadi terus terjadi gempa tremor dengan amplitudo 0,5 milimeter hingga 2,5 milimeter. Kepulan asap juga masih membubung tinggi antara 300 meter hingga 600 meter.
"Kalau tremor yang terjadi saat ini karena embusan saja. Kegempaan vulkanis sudah tidak terekam lagi," pungkasnya.
Gunung Kelud yang berada di perbatasan Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, meletus, Kamis (13/2/2014). Erupsi itu memuntahkan sekitar 105 juta meter kubik material vulkanik, dengan tinggi letusan mencapai 17 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.