Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Presiden, Warga Dimobilisasi ke Pengungsian

Kompas.com - 17/02/2014, 12:12 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com
- Puluhan warga Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri Jawa Timur dikerahkan ke posko pengungsian Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Segaran, Kecamatan Segaran untuk ikut menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (17/2/2014).

Sunami, warga Dusun Sumber Petung, Desa Sempu mengatakan, sebelumnya ia mengungsi di posko pengungsian Balai Desa Pojok, Kecamatan Wates. Pengungsian itu, kata dia, berjarak sekitar 15 kilometer dari rumahnya. Sedangkan, posko GKJW Segaran, Kecamatan Wates berjarak sekitar 20 kilometer dari tempat tinggalnya.

Ia mengisahkan, Minggu (16/2/2014) sore ia kembali dari pengungsian di Kecamatan Wates ke rumahnya. Dikatakannya, kepulangannya itu untuk mengecek kondisi rumah dan harta bendanya. Minggu malam Sunami tidur di rumahnya yang masih rusak parah.

Menurut ibu empat orang anak itu, Senin, pukul 06.00 WIB, seorang warga desa mendatangi Sunami dan beberapa warga lainnya. Orang itu kemudian memerintahkan Sunami dan keluarganya mendatangi posko pengungsian GKJW Segaran. "Jam 09.00 WIB kami ramai-ramai kemari (posko pengungsian GKJW Segaran)," katanya.

Sunami mengatakan, sebenarnya lebih memilih tinggal di rumah untuk merapikan rumahnya yang rusak akibat material letusan Gunung Kelud. "Tapi tidak apalah, lihat presiden sekali-sekali," katanya.

Menurut dia, tidak ada iming-iming yang dijanjikan kepadanya agar mau mendatangi pengungsian.

Hal yang sama juga disampaikan warga Desa Sempu lainnya yaitu Mudjito, Sukasih dan Tri Wiwik. Samilan, warga Dusun Ringin Sari, Desa Sempu mengatakan, sebelumnya dia mengungsi di Balai Desa Segaran, Kecamatan Wates. Balai desa itu memang berada tidak jauh dari GKJW Segaran.

Namun, Senin pagi, ia disuruh pindah ke posko pengungsian GKJW Segaran. Dia mengatakan, untuk kepentingan menyambut SBY, warga juga tidak diperbolehkan meninggalkan pengungsian.

Padahal, kata dia, biasanya, pada siang hari pengungsi laki-laki selalu kembali ke rumah untuk membersihkan dan membenahi rumah yang rusak. Akibat mobilisasi pengungsi, posko pengungsian yang akan dikunjungi Presiden itu padat dipenuhi pengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com