Sejauh ini, Kepala Kantor Basarnas Denpasar, Didi Hamzar selaku SAR Mission Coordinator sempat mengatakan, pada pengalaman sebelumnya, dalam waktu 2x24 jam apabila ada arus bawah, seharusnya korban sudah ditemukan terapung. Sehingga, kecil peluang korban ditemukan apabila korban tidak mengapung.
"Secara rasional peluang karena hanya dengan satu tabung selam satu jam dan dia harus naik sekitar 1-10 menit, dan belum muncul sejak pukul satu sampai sore. Silakan dijawab sendiri lah," ungkap Didi dalam jumpa pers di kantor Basarnas Denpasar kemarin sore.
Tim SAR menghadapi kendala-kendala yang menyulitkan pencarian di antaranya adalah kondisi Selat Badung yang arahnya berganti-ganti dan sulitnya berkomunikasi dengan operator YELLOW Scuba Bali sebagai sumber resmi.
Hal tersebut sangat disayangkan karena upaya penggalian identitas secara lengkap menjadi sulit.
Tim SAR juga harus menghadapi cuaca bali menurut BMKG Ekstrim di mana kondisi angin berubah-ubah secara fluktuatif.
Pencarian akan diteruskan menggunakan pola yang sama hingga esok hari (Selasa, 16/2/2014). Jika sampai hari selasa pencarian masih nihil maka pola pencarian akan diubah. Karena jika korban tidak ditemukan mengapung berarti korban sudah terbawa arus lepas laut Bali.