Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Guyur Yogyakarta dan Solo, Warga Lega Debu Berkurang

Kompas.com - 16/02/2014, 15:50 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis


SOLO, KOMPAS.com
- Hujan deras mengguyur Kota Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya pada hari Minggu (16/2/2014) siang. Hujan ini merupkan hujan pertama kali sejak tiga hari terkena abu erupsi Gunung Kelud pada Kamis (13/2/2014) lalu.

Sementara hujan turun di Solo sekitar pukul 14.43 WIB dan sebelumnya diawali angin kencang yang membuat debu berhamburan di jalan utama.

Tak berselang lama, hujan deras turun dan spontan beberapa warga yang sedang kerja bakti di lingkungan kampung mereka berlarian untuk berteduh.

Warga mengungkapkan rasa lega karena air hujan diharapkan mengguyur abu yang membuat jalan berdebu selama tiga hari ini.

"Syukurlah sudah hujan, jadi debunya bisa berkurang, dan hawanya seger," kata Karyono (35) warga Alun alun Kidul, Kartasura, pada hari Minggu (16/2/2014).

Namun, air hujan yang mengguyur di rumah warga tersebut berwarna coklat pekat karena bercampur dengan abu yang masih berterbangan di udara.

Jas hujan dan baju serta wajah warga yang terkena air hujan penuh dengan bercak coklat pekat karena air hujan yang bercampur dengan debu vulkanik.

"Air hujannya bercampur dengan abu jadi juga kotor dan berwarna coklat pekat," kata Syaiful salah satu warga yang sedang melakukan kerja bakti di Pucangan, Kartasura.

Abu yang berada di atap rumah warga juga langsung larut terbawa air hujan.

Sementara itu, dari pantauan Kompas.com, setelah hujan deras tersebut, jalur utama Jogja-Solo serta di selokan di perkampungan dialiri air berwarna coklat. Hal ini terjadi karena bercampurnya air hujan dengan tumpukan abu vulkanik yang berada di jalan.

Laporan sejumlah warga yang diterima Kompas.com, hujan juga telah turun di sebagain wilayah Kota Yogyakarta mulai pukul 11.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com