Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Abu Kelud, PT KAI Bekali Penumpang dengan Masker

Kompas.com - 16/02/2014, 09:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM - Untuk mengantisipasi dampak abu vulkanis dari letusan Gunung Kelud pada Kamis (13/2/2014) lalu, PT KAI membagikan masker kepada penumpang kereta api tujuan Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Kami bagikan masker. Di Stasiun Cirebon yang menuju ke arah (Jawa) tengah dan timur juga dibagikan masker, begitu pula sebaliknya," kata Kepala Humas Daerah Operasional I PT KAI, Agus Komarudin, saat ditemui Kompas.com, di Stasiun Gambir, Minggu (16/2/2014).

Menurut Agus, abu vulkanis juga berdampak pada jarak pandang masinis. Akibatnya, masinis mengurangi kecepatan kereta api. Kedatangan kereta pun menjadi terlambat. Apabila perjalanan biasa, kecepatan mencapai 80-90 km per jam, kini maksimum hanya 40 km per jam. Sebab jarak pandang hanya sejauh 20 meter.

"Secara umum, tidak ada keluhan dari penumpang...tapi ya mohon maaf karena kami tidak bisa menambah gerbong lagi," kata Agus.

 Ia menjelaskan ada 50 rangkaian kereta api dari Jakarta menuju Jawa Barat, Jawa Tengah (Yogyakarta), dan Jawa Timur per hari. Dari Stasiun Gambir, 26 rangkaian perjalanan kereta api yang menuju ke tiga wilayah itu. Dari Stasiun Senen ada 15 rangkaian perjalanan, dari Stasiun Jakarta Kota ada enam rangkaian, dari Stasiun Tanjung Priok tiga rangkaian.

Dari total 50 rangkaian perjalanan itu, sebanyak 3 rangkaian menuju Jawa Timur, 12 rangkaian ke Jawa Barat, termasuk Cirebon dan Bandung, dan sebanyak 25 rangkaian ke Jawa Tengah, termasuk Yogyakarta, Purwekerto, Semarang, dan Solo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com