Sehari pascahujan abu vulkanik, Wali Kota Salatiga, Yulianto memimpin langsung bersih-bersih kantor pemerintahan dan fasilitas umum publik seperti alun-alun, jalan raya, sekolahan, masjid, gereja, rumah sakit dan fasilitas lainnya.
"Kita hari ini bersama dibantu TNI dan Polri mulai membersihkan balai kota, DPRD, kantor-kantor pemerintah lainnya, masjid, gereja, dan lapangan pancasila. Hal itu agar masyarakat bisa kembali beraktivitas normal tanpa terganggu abu vulkanis," kata Yulianto, Sabtu (15/2/2014) siang.
Kepala PDAM Kota Salatiga, Samino mengatakan, sedikitnya ada enam mobil tangki air milik PDAM dan dua mobil pemadam kebakaran diterjunkan dalam kegiatan itu.
Petugas menyemprotkan air ke abu yang menempel, sementara para relawan dengan menggunakan sapu lidi menggiring abu yang terkumpul ke dalam selokan.
"Kita ambil airnya dari sumber kali taman dan dukuh, ini bolak-balik dan sudah ribuan liter yang kita gelontorkan. Selain ke kantor, kita fokuskan ke jalan raya, karena ketebalan debu sangat berbahaya bagi pengendara motor," kata Samino.
Dari pantauan Kompas.com, sejauh mata memandang, seluruh atap bangunan dan pepohonan yang ada di Salatiga tampak memutih diselimuti debu vulkanis dengan ketebalan mencapai 1 sentimeter.
Sementara itu, di kota Ambarawa, Kabupaten Semarang, meski kondisinya cukup parah terpapar abu vulkanis, tidak terlihat aktivitas seperti yang dilakukan oleh Pemkot Salatiga.
Warga masih memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah, karena abu vulkanis berterbangan dimana-mana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.