Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PVMBG: Hujan Berpotensi Munculkan Lahar Dingin

Kompas.com - 15/02/2014, 14:38 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com - Hujan yang turun di wilayah Gunung Kelud, Jawa Timur, berpotensi memunculkan aliran lahar dingin di daerah sekitarnya. Hal itu diungkapkan Pelaksana Tugas Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Gede Swantika.

"Hanya potensi saja. Saat ini belum ada lahar dingin," kata Gede Swantika saat dihubungi Kompas.com sekitar pukul 14.30 Wib, Sabtu (15/2/2014).

Vulkanolog yang bertugas di Pos Pantau Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri ini menambahkan, erupsi Gunung Kelud memuntahkan material vulkanis. Saat ini material itu masih banyak tersisa di sekitar puncak Kelud.

Material vulkanis itu akan menjadi lahar dingin jika hujan turun. Sebab, air hujan akan mendorong material menuju kawasan gunung yang paling bawah. "Kebetulan saat ini puncak masih hujan. Tapi belum ada lahar dingin," kata Gede.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa lahar dingin telah meluncur dari puncak Kelud menuju wilayah Kebonrojo dan Besowo di Kecamatan Kepung, sekitar pukul 10.05 WIB Warga di lereng Kelud yang saat ini mengungsi karena erupsi kemarin, juga sempat khawatir dengan kabar tersebut.

"Tadi memang ada kabar lahar dingin. Saya sempat khawatir. Lalu, saya kroscek ke warga lainnya yang masih ada di sana, lahar dingin tidak ada," kata Jono, warga Dusun Badek, Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, ditemui Kompas.com, di titik pengungsian Desa Brenggolo.

Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) letusan Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menyesalkan adanya pihak yang menyebarkan kabar meluncurnya lahar dingin dari Kelud. Informasi itu dipastikan tidak benar.

"Belum ada lahar dingin. Itu hanya hoax, kabar yang menyesatkan," kata Letkol Heriyadi, Insider Commander Satlak PB Kabupaten Kediri, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/2/2014) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com