Kelima siswi ini tiba-tiba langsung pingsan saat tiba di sekolahnya. Diduga, hal itu disebabkan karena memaksakan diri menghirup abu vulkanis letusan gunung Kelud. Apalagi, saat berangkat menuju sekolahnya itu, para siswi tidak ada yang menggunakan masker sama sekali.
Para siswi itu langsung mendapatkan perawatan intensif tim medis untuk memulihkan kesehatan yang disebabkan gangguan pernapasan itu.
Salah seorang korban, Natasya Meidiningtya mengaku saat berangkat sekolah tidak menggunakan masker lantaran takut telat masuk sekolah.
"Memang saya tidak memakai masker. Saat abu vulkanis ada dimana-mana mungkin membuat saya pusing dan saat tiba di sekolah langsung pusing dan sesak nafas," terangnya seperti dikutip Surya, Jumat (14/2/2014).
Sedangkan pihak sekolah membenarkan ada beberapa siswinya mengalami gangguan pernafasan yang mengakibatkan tidak sadarkan diri.
Kepala SMA Negeri 1 Kabupaten Ngawi, Sukamdi menegaskan, saat para siswinya pingsan, di sekolahnya masih terjadi hujan abu vulkanis. Kondisi itu mengganggu pernafasan maupun penglihatan para siswinya itu.
"Semua siswi mengalami sesak nafas saat sampai sekolah. Mereka langsung kami larikan ke rumah sakit secara bersamaan. Untuk mengantisipasi kejadian lebih buruk terhadap siswa lainnya, kami pulangkan para siswa dan siswi lebih awal hari biasanya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.