Masker tersebut disebar di beberapa tempat layanan umum, seperti puskesmas, rumah sakit, sekolah, pasar, dan perkantoran.
Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan Ismail Bey menjelaskan, masing-masing puskesmas sudah diinstruksikan untuk menyebarkan 1.000 masker di wilayahnya masing-masing. Jika masih kurang, di gudang farmasi masih banyak persiapan yang jumlahnya mencapai 100.000 masker.
"Kami fokuskan pembagian masker gratis di wilayah selatan yang berdekatan dengan pantai. Sebab, di wilayah selatan yang paling serius terkena dampak erupsi debu vulkanik," kata Ismail Bey, Jumat (14/2/2014).
Lebih lanjut, Ismail menambahkan, untuk puskesmas di wilayah utara pembagian masker lebih sedikit, yakni 500 masker. Sebab, dampaknya tidak separah di bagian selatan. Selain memberikan masker gratis, Dinkes Pamekasan juga mewaspadai adanya serangan infeksi saluran pernafasan.
"Kami juga koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pamekasan untuk mengetahui daerah-daerah yang membutuhkan pelayanan kesehatan dadakan," tandasnya.
Hingga siang ini, aktivitas warga di Pamekasan masih terganggu akibat erupsi abu vulkanik gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur. Warga menjalankan aktivitasnya dengan menggunakan masker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.