Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Malalayang Terbakar, Warga Salahkan PLN

Kompas.com - 13/02/2014, 21:48 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com - Warga menyalahkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) atas musibah terbakarnya 19 bangunan di Terminal Malalayang, Manado, Kamis (13/2/2014) malam tadi.

"Ini gara-gara PLN, mereka yang salah, saya sudah ingatkan dari tiga hari lalu, tolong perbaiki kabel yang kena seng di atap itu. Catat nama saya," teriak Syamsul Anwar Muharam (36) dengan histeris.

Rumah Syamsul yang berada tepat di belakang terminal ikut terbakar habis. Selain rumah Syamsul, ada enam rumah lainnya yang ludes dilalap si jago merah. Ikut pula terbakar 12 bangunan kantor penjualan tiket berbagai perusahan angkutan antarprovinsi.

Menurut Syamsul, dirinya sudah menghubungi PLN sejak tiga hari lalu. Pertama, dia menghubungi bagian gangguan, dan melaporkan ada percikan api dari kabel yang melintang dan kena atap seng di kios-kios di dalam terminal.

"Mereka cuma jawab akan kirim orang, nyatanya tidak. Hari kedua saya tanya nomor telepon pimpinananya, dan saya telepon nama pak Ketut, mengaku sebagai pimpinan. Sama, janjinya mau kirim orang juga," tambah Syamsul dengan geram.

Karena kabel itu belum juga diperbaiki, dia kembali menghubungi PLN pada Rabu (12/2/2014) kemarin. Namun lagi-lagi petugas PLN tidak datang.

Perihal kabel yang menyentuh seng itu juga dibenarkan warga lainnya. "Nah sekarang apa? Terbakar kan? Api itu dari kabel yang menyala itu. Pokoknya PLN harus bertanggung jawab dengan kerugian kami," ujar Syamsul dengan emosi.

Kebakaran di dalam terminal yang melayani angkutan antarprovinsi itu membuat warga dan penghuni bangunan yang di dalam terminal lari kocar-kacir. Sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran diturunkan untuk menjinakkan api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com